Xella baru saja keluar dari gedung tempat Zoe les piano. Setelah beres mengantar Zoe, kini Xella mempunyai waktu santai kurang lebih satu setengah jam. Ia sudah memiliki rencana untuk pergi ke alamat yang tertera di foto milik Zoe. Xella sangat berharap, usahanya hari ini bisa berjalan lancar dan menemukan sedikit titik terang mengenai asal usul bocah yang ia asuh. Tidak menunggu lama, sebuah taksi yang Xella tunggu berhenti di hadapannya. Xella segera menyerahkan ponsel yang sudah menyala dan menampilkan alamat yang ingin ia tuju. “Pak, tolong ke alamat ini ya.” Xella memberi tahu supit taksi yang terlihat seumuran dengan ayahnya dan hal itu membuat Xella ingat dengan Agus. “Baik Mbak,” jawab pria itu. Xella duduk dengan nyaman dengan pandangan ke arah luar jendela. Cuaca siang ini cu