"Apa!?" Kedua ibu menatap Gafi dengan mata melebar, dan mulut ternganga. "Jangan bercanda, Fi!" Bu Fatma yang sadar lebih dulu dari rasa terkejut. Dipukul paha Gafi dengan telapak tangan yang tadi dipegang Gafi. "Aulia?" Bu Dini menatap putrinya. "Aku yang meminta, tapi ini keputusan bersama." Aulia menjelaskan. "Kenapa? Ada apa? Bagaimana kalian bisa ... Ya Allah." Bu Fatma mengusap dadanya. "Fi!?" Bu Fatma menatap Gafi. "Bu, jangan salahkan Mas Gafi. Aku merasakan hubungan kami tidak seperti dulu lagi. Seperti yang ibu katakan. Hubungan kami lebih kepada sebagai saudara, bukan suami istri. Aku yang lebih dulu menyadari itu. Aku meminta Mas Gafi untuk meneliti hatinya. Akhirnya Mas Gafi juga merasakan hal yang sama." Aulia tak ingin Gafi dimarahi ibunya. "Tapi, bukan berarti kali