Sementara itu di ruang perawatan Aaliyah. Dokter datang untuk memeriksa Aaliyah. "Bagaimana pagi ini, masih mual, muntah, dan pusing?" Tanya dokter. "Tidak, dokter." Dokter memeriksa Aaliyah. "Tapi masih tidak boleh banyak bergerak." "Iya, dokter. Ehm, dokter. Boleh saya meminta sesuatu?" Dokter Alfan duduk di kursi. "Katakan saja. Asal jangan minta yang aneh-aneh ya." Dokter Alfan. tersenyum lembut. Dokter usia empat puluh tahun itu memang suka bercanda. "Saya mohon, dokter. Bila nanti hanya salah satu diantara saya, dan putra saya yang selamat. Tolong selamatkan putra saya," pinta Aaliyah. "Kenapa memilih mempertahankan kehamilan yang beresiko?" Tanya dokter Alfan. "Allah sudah memberi anugerah ini pada saya. Saya ingin menjaganya, dan memberi kesempatan dia untuk tahu isi dun