Aulia tahu, ia bisa hamil, tapi sangat beresiko bagi dirinya, dan bayinya. Aulia tidak ingin sakit lagi. Tidak ingin terus menyusahkan Gafi, dan kedua ibu. Aulia yakin, Gafi juga ingin seperti pria lain. Memiliki keturunan, untuk menyambung silsilah keluarga. Aulia tidak ingin egois, dengan memenjarakan Gafi dalam pernikahan mereka, yang tidak akan memberi Gafi kebahagiaan sempurna. Empat bulan lalu, hal ini terpikir olehnya. Saat mengobrol dengan ibunya, yang menceritakan betapa berat perjuangan Gafi untuk menafkahi mereka. Betapa setia Gafi pada dirinya. Tetap berada di sampingnya, meski sebagai istri, ia tak bisa memberikan apa-apa. Meski diijinkan menikah lagi oleh kedua ibu, Gafi tetap bertahan di sisinya. Aulia merasa Gafi pantas mendapatkan kebahagiaan sempurna. Menjadi suami, ju