Sayang Bukan Milikku

1142 Kata

"Sudah siap?" tanya Mas Risky setelah berdiri dari kursi tempatnya duduk. Aku mengangguk cepat. Kemudian lelaki di depanku itu meraih tas besar yang kubawa untuk dimasukkan ke dalam mobil. "Tunggu sebentar ya, Mas. Aku mau nitip kunci sama Bude sebentar," ujarku menghentikan langkahnya. Ia melepas pegangan tangan di hendel pintu untuk memberikan waktu sejenak padaku menyelesaikan urusanku. "Iya, saya tunggu. Caca disini saja sama Om, ya?" pinta Mas Risky. Aku tak lagi mendengar pembicaraan mereka karena kakiku mulai melangkah ke rumah Bude Nikmah. "Eehhh cantik bener, mau kemana?" ucap suara yang sangat kukenali dan seketika menghentikan langkahku yang hendak masuk ke halaman rumah Bude Nikmah. Ia datang bersama Mbak Intan dan ibunya. Ah rupanya mereka berada dalam satu lingkup perte

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN