Lizy turun dengan gaun rancangan Army. Gaun itu sangat pas di tubuhnya, postur tubuhnya membuat dia terlihat semakin anggun dan menawan. Hampir semua orang terpana dengan penampilannya tetapi beberapa orang menatapnya dengan jijik. Kemunculan Lizy membuat orang-orang menghentikan obrolannya. Suasana menjadi hening sesaat sebelum Clara bereaksi. Wanita itu menatapnya dengan pandangan yang dengki. Bahkan, Lizy bisa lebih cantik dari putrinya. Dia menjadi pusat perhatian orang-orang di pesta. Jika bukan karena kecelakaan Tuan Besar Oliver, mungkin Lizy akan menjadi primadona di kota itu. Clara mengesampingkan egonya dan menarik napas dalam-dalam. Dia menunjukan wajahnya yang lembut saat dia mendekati Lizy. “Ayo perkenalkan dirimu sekarang... Tunggu! Mengapa gaunmu terlihat begitu