bc

Aggresive CEO

book_age18+
5.7K
IKUTI
57.0K
BACA
dominant
aloof
royalty/noble
heir/heiress
drama
bxg
city
office/work place
weak to strong
like
intro-logo
Uraian

Demi menyelidiki kecelakaan yang menimpa Ibunya dan Kakeknya, Lizy menerima pernikahan dengan seorang pria misterius yang dikabarkan sekarat. Namun, tanpa diduga pria itu adalah penguasa yang bermartabat dan didambakan wanita.

Meskipun dirinya sering menjadi sasaran kekejaman pria itu ketika penyakitnya kambuh tetapi pernikahan yang disepakati itu ternyata membuatnya hilang kendali.

Namun, pernikahan mereka tidak bertahan lama karena sikap pria itu yang agresive. Lantas siapa yang akan menarik perhatian Lizy pada akhirnya?

chap-preview
Pratinjau gratis
Pengantin Mitra
Wendel Davis adalah pewaris dari keluarga terkaya di Amsterdam. Para tetua telah mewasiatkan padanya bahwa dia harus menikah dengan salah satu putri dari keluarga Oliver. Pria itu dikabarkan tinggal di sebuah pekerbunan yang mana banyak orang tidak mengetahui kehidupan mereka. Bahkan, rumor yang beredar tentangnya membuat orang-orang jijik dan ketakutan dengan keluarganya yang misterius itu. Tentu saja, berita sekarat tentangnya. Tidak ada yang tahu bahwa dia adalah cucu dari keluarga bangsawan yang sehat dan tampan. Bahkan, dia adalah CEO di perusahaan keluarga Davis. Identitasnya dirahasiakan dari publik, tetapi sayangnya publik mengira bahwa rumor yang beredar itu benar adanya. Di sisi lain, Kakek dan Neneknya mendesaknya untuk menikah karena mereka menginginkan generasi baru yang akan mewarisi sejumlah kekayaannya. Namun, Wendel ragu dengan keluarga Oliver itu. Oleh karena itu, dia berusaha mencari informasi sendiri tentang gadis yang dikabarkan akan menjadi pengantinnya. Sebelumnya, pengawalnya telah memberitahunya bahwa gadis yang akan menjadi pengantinnya itu tinggal di sebuah desa. Maka dari itu, Wendel langsung meninjau ke lokasi gadis itu berada. Wendel pergi ke lokasi itu tanpa didampingi oleh pengawalnya. Dia mendapatkan sejumlah informasi tentang gadis itu. Namanya Lizy Oliver. Dia memiliki tempramen yang dingin dan penyendiri tetapi rendah hati kepada siapa pun. Selain itu, orang-orang menjulukinya sebagai dokter misterius karena kemampuannya yang mampu menyembuhkan masyarakat. Bahkan, dokter tidak bisa menyembuhkan mereka. Bukankah itu luar biasa? Namun, sayangnya ada rumor yang mengatakan bawa Lizy sengaja dibuang oleh keluarga Oliver untuk menghilangkan kemalangannya dalam keluarga Oliver. Pasalnya, Lizy dituduh mendorong Tuan Besar Oliver hingga menyebabkan pria tua itu koma selama bertahun-tahun. Wendel merasa itu sulit untuk dicerna. Apakah itu benar? Bukankah dia adalah gadis yang baik? Seperti yang dibicarakan warga di desa itu. Tetapi mengapa dia melakukan tindakan keji itu? Apa yang terjadi sebenarnya? Wendel tenggelam dalam pikirannya sesaat. Begitu dia sadar, waktu sudah siang hari dan dia harus segera kembali. Setelah mendapatkan informasi tentang Lizy Oliver, Wendel kembali ke Amsterdam hari itu juga. Meskipun, dia menyamar hari itu tetapi musuhnya mengenalinya. Wendel dikejar oleh pengawal dari saingan bisnisnya. Sementara, Nelson Oliver tidak ingin melanggar wasiat dari leluhurnya. Menurut wasiat, salah satu putrinya harus menikah dengan putra dari keluarga Imperial Garden, tetapi rumor yang beredar membekukan tindakannya. Sebagai ibu, Clara tidak menyetujui pernikahan itu. Oleh karena itu, dia berinisiatif untuk mengatur pernikahan ini untuk anak tirinya, Lizy. Pada usia 14 tahun, Lizy dituduh mendorong kakek saat sedang menuruni tangga. Itulah sebabnya, mengapa Lizy dikirim oleh ayahnya ke Leiden karena bujukan Clara. Dia menghabiskan waktunya selama ini di sana. Pada hari ini, Nelson memintanya kembali untuk menikah dengan pemuda itu. Lizy menyetujuinya karena dia ingin mencari kebenaran atas peristiwa yang menimpa ibu dan kakeknya. Kereta api melaju dari Leiden ke Rotterdam membelah keindahan di musim gugur. Lizy sedang duduk di kereta, tepatnya di sisi jendela. Pandangannya tertuju ke pemandangan yang berada di luar kereta. Setelah menyaksikan itu, Lizy meraih buku dan membacanya. Tiba-tiba pintu gerbongnya terbuka. Udara dingin masuk seketika ke dalam gerbong. Udara kering yang membawa aroma tembaga dari bau darah segar. Lizy mendongkak, dan melihat sosok pria yang bertubuh tinggi jatuh ke lantai dan pingsan. Tak lama kemudian, beberapa orang berpakaian hitam masuk ke dalam. “Bos, tidak ada siapa-siapa di sini.” “Siapa bilang tidak ada orang?” Ketua dari geng, dengan bekas luka di wajahnya, menatap Lizy dengan tajam. Lizy tidak mengharapkan bencana. Pria yang tiba-tiba pingsan di gerbongnya ternyata membawa ancaman fatal. Niat membunuh yang meluap di wajahnya adalah bukti. Dia ingin membunuh mereka berdua. Lizy melirik senjata di tangan pria itu dan langsung memohon dengan panik, “Jangan sakiti aku. Aku tidak melihat apa-apa.” Lelaki dengan luka di wajahnya maju dan menatap Lizy. Dia tidak dapat melihat wajah Lizy dengan jelas karena tertutup dengan kerudungnya. Matanya yang terang dan bola matanya yang indah memikat. Sudah lama pria itu tidak melihat sepasang mata yang begitu indah, pria itu terpesona seketika. Dia menyeringai dengan nakal. “Gadis cantik, kami bisa menyelamatkanmu, tapi kamu harus memperlakukan kami dengan baik.” Wajah Lizy memucat karena ketakutan. “Aku tidak ingin mati. Aku akan memperlakukan kalian dengan baik selama kalian tidak menyakitiku.” Pria itu tidak bisa menahan dirinya lagi untuk menerkam Lizy dan mengurungnya di bawahnya. Dia langsung memeluk gadis itu dengan nafsu. “Bos, kamu boleh duluan. Setelah menghabisi pria ini, kami akan bergabung.” Pria itu meletakkan senjata dan mulai melucuti kancing baju Lizy. Di tengah tawanya yang penuh nafsu, dia mulai merasakan kehangatan di balik pakaian itu. Detik berikutnya, tangan lembut sang gadis tiba-tiba mencengkeram tangan tangan pria itu. Kedua mata mereka saling memandang. Tetapi bola mata bening itu memancarkan aura yang dingin. “Kamu!” Pria yang memiliki bekas luka itu ingin berbicara. Namun dengan gerakan yang cepat, Lizy mengangkat tangannya untuk menusuk jarum persis di belakang kepalanya. Matanya langsung tertutup dan dia langsung jatuh pingsan. “Bos!” Para pengawal kaget dan berlari mendekat, sedangkan pria yang tadinya pingsan membuka matanya dan merebut senjata salah satu dari mereka dan menembaknya. Satu per satu pria berseragam hitam berjatuhan. Semuanya terjadi dalam sekejap mata. Lizy terduduk. Dia tahu bahwa laki-laki tadi hanya berpura-pura tidak sadarkan diri. Darah yang di bajunya sebenarnya bukan darahnya. Lizy menatap pria itu. Matanya yang dalam bersinar dingin dan tajam seperti pisau yang siap memenggal kepala seseorang. “Tuan, maaf kami terlambat.” Sekelompok orang datang terlambat dan mulai membersihkan kekacauan dengan teratur. Salah satu dari pengawalnya memberikan sapu tangan bersih. Pria itu mengusap dan membersihkan tangannya lalu berjalan menghampiri Lizy. Dia mencubit dagu lancipnya dengan jari-jari dan menggodanya. Dia berkata dengan lembut. “Menurutmu, apa yang harus aku lakukan padamu?” Pria itu berdiri tegak dan percaya diri, terlihat sangat tampan. Auranya menghipnotis dan dingin. Lizy merasa seharusnya dia tidak melihat kejadian tadi, kemungkinan kecil dia bisa selamat dari peristiwa yang mengerikan itu. Tampaknya pria yang sedang berdiri di depannya itu sangat berbahaya. Plak! Lizy menepis tangan pria itu dari dagunya dan berbicara dengan dingin, “Berani-beraninya kamu menyetuhku! Aku ini.... Calon pengantin Imperial Garden!” Calon pengantin Imperial Garden? Pria itu mengerutkan keningnya dan membatin, ‘Dia adalah… mempelai wanitanya?’ "Apakah kamu dari Rotterdam? Seharusnya kamu tahu bahwa putri keluarga Oliver akan menikah dengan putra dari Imperial Garden. Pernikahan itu menyebabkan kehebohan dan akulah pengantinnya! Jika terjadi sesuatu padaku, bukankah kamu akan menghadapi masalah besar? Jadi biarkan aku pergi. Aku tidak melihat apa-apa. Aku tidak mengatakan sepatah katapun tentang kejadian ini!” Saat ini Lizy sangat marah pada ibu tirinya, Clara. Wanita itu memintanya kembali ke Rotterdam dan membelikan tiket kereta api yang murah. Di sisi lain, dia juga yang harus memastikan bahwa pesta pernikahan akan mewah dan sensasional sehingga akan mendapatkan reputasi yang baik. Keluarga Oliver menikahkan putri mereka dengan Imperial Garden untuk menjauhkan dari kemalangan. Ini adalah judul utama blog di Rotterdam. Gadis itu mempertaruhkan nyawanya dan berharap pria ini tidak menginginkan masalah tambahan. Pria itu menunjukan ekpresi yang tidak disukainya. Dia baru saja disergap oleh pembunuh bayaran yang disewa saingan bisnisnya hari ini, sehingga bertemu gadis ini adalah kejutan yang tidak pernah terpikirkan. Gadis ini berumur lebih dari dua puluh tahun. Dia terlihat pucat dan pakaiannya tidak terawat, tetapi matanya yang bening bersinar dan memancarkan kecerdasan. Jadi, dia adalah calon mempelainya. Pria itu berlalu dan pergi dengan anak buahnya. Jari-jari Lizy yang menegang perlahan mengendur saat pria itu pergi. Tetapi tiba-tiba pria itu berbalik untuk menatapnya. Dia berkata dengan keras. “Kita akan segera bertemu.” Keesokan harinya, keluarga Oliver mengadakan pesta pernikahan di Paviliun Pioni. Di ruang ganti pengantin, Celine Oliver memandangi Lizy Oliver dengan tatapan yang sinis. “Lizy, ibumu meninggal di usia 14 tahun dan kamu mendorong kakek sehingga jatuh dari tangga. Peramal bilang kamu hanya membawa sial. Itulah sebabnya, ayah mengirimmu ke Leiden. Kamu akan tetap berada di Leiden selamanya jika bukan karena menikah dengan putra keluarga Imperial Garden untuk membuang kesialan. Kamu harus sadar, kamu bukanlah Nona muda keluarga Oliver tetapi anjing yang kami pelihara!” “Lalu anjing ini akan menggonggong pada siapa?” Lizy menjawab dengan ekpresi datar di meja rias. Dengan tangan yang terlipat di pinggul, Celine menjawab. “Menggonggong padamu!” Lizy tersenyum. “Sekarang aku tahu. Kamu tidak perlu mengonggong lagi.” Saat itulah Celine baru menyadari bahwa lizy memiliki sepasang mata yang indah dan memikat dengan sekali tatapan. Meskipun dia memakai selendang tetapi orang-orang akan terhipnotis dengan tatapannya. Dia menjadi cemburu dengan itu. Dia mengupat dalam hatinya. Tidak! Tidak! Dia hanyalah si gadis udik dari desa. "Lizy, sudah waktunya kita berangkat.” Nelson Oliver, Clara datang bersama para tamu Clara adalah ibu tiri Lizy. Dulunya dia adalah seorang model yang memenangkan banyak penghargaan. Setelah melahirkan dua orang putri, dia masih menjaga dirinya dengan baik dan mempertahankan penampilannya yang menawan. Meskipun awalnya, dia adalah hanya kekasih gelap Nelson Oliver, tetapi taktiknya sangat luar biasa. Dia tidak hanya membunyikan bahwa dirinya sebagai simpanan tetapi juga menumbuhkan pijakannya dalam lingkaran ibu rumah tangga yang kaya raya. Setelah menjadi istri kedua Nelson Oliver, dia telah melawan situasi yang tidak menguntungkan dengan pendekatan terbaik. Clara melakukan pekerjaannya dengan baik hari ini. Gaun pengantin mewah Lizy dipesan khusus dari Paris dan semua orang memujinya. Lizy Oliver berpura-pura lupa dan mempertahankan wajah malunya saat menatap pintu. Dia berkata, “Sudah waktunya, tapi kenapa… Pengantin pria tidak menemuiku?” Clara tercengang. Semua orang saling bertukar pandang. Apa yang terjadi? Apakah pengantinnya tidak tahu bahwa dia menikah dengan pria yang sekarat? Dia akan mendapat kesialan besar. Sudah ditakdirkan, pernikahan itu tanpa mempelai laki-laki. Nelson melangkah maju dengan sedikit rasa bersalah. “Lizy, pengantin prianya… Dia sedang tidak enak badan, jadi kamu harus menemuinya. Pergilah ke rumahnya.” Lizy terdiam sesaat sebelum dia tersenyum. “Baiklah, kalau begitu aku akan pergi.” Lizy pun memasuki mobil mewah yang disiapkan untuk menjemputnya. Para tamu menyaksikan keluguan Lizy yang beranjak pergi. Mereka telah diberitahu bahwa dia adalah orang desa. Namun, saat melihat fisiknya yang ramping yang dibalut dengan gaun indah, dia terlihat seperti wanita yang berkelas dan menawan. Selain itu, karakternya yang polos dan lembut membangkitkan simpati orang-orang. Mereka mulai bergosip tentang Clara. “Tempat dan segala sesuatunya sangat mempesona. Tapi ibu tirinya sengaja menggunakan putri orang lain sebagai pengganti putrinya pernikahan untuk menghindari kemalangan.” Clara tampak tersinggung. Pernikahan ini telah berjalan sesuai rencananya. Yang mengejutkan adalah Lizy membalik keadaan hanya dengan beberapa kata saja. Dia telah meremehkan gadis itu. Meski demikian, jalan mereka masih panjang. Clara memiliki banyak ide lainnya. Setiba Lizy di rumah Imperial Garden, dia memasuki kamar pengantin. Ruangan itu gelap karena tidak ada penerangan dan memberikan suasana yang menakutkan. Mata hitam Lizy bersinar karena waspada. Saat dia mendekati tempat tidur, dia melihat seseorang yang berbaring di tempat tidur dengan samar-samar. Itu adalah suaminya. Lizy pun mengulurkan lengannya dan ingin memeriksa denyut nadinya. Namun detik berikutnya, jari-jari pria itu yang panjang tiba-tiba meraih pergelangan tangannya yang mungil. Dalam sekejap mata, dia pun terpenjara di bawah tubuh seseorang. Lizy terkejut. Sepengetahuannya, suaminya itu adalah pria yang sekarat. Namun, jari yang mengunci pergelangan tangannya saat ini sangat kuat. Kekuatan seperti itu jelas milik orang yang sangat sehat. Siapa dia? Lizy langsung menekuk kakinya dan dengan cepat mengarahkan lututnya ke selangkangannya. Namun, gerakan pria itu lebih cepat. Dia dengan mudah menghindari serangannya lalu menekan kaki Lizy dengan lututnya. Pria itu menjebaknya dan menghentikan pergerakannya. “Siapa kamu? Lepaskan aku!” Lizy berjuang dan membuat gesekan pada lapisan tipis pakaian di antara tubuh mereka. Suara yang dalam pun terdengar di samping telinganya. “Betapa bergairahnya pengantin wanitanya. Apakah kamu sudah ingin mewujudkan pernikahan itu?” Dasar pria nakal!!! Tiba-tiba Lizy sadar bahwa pria itu pasti suami yang baru menikah dengannya karena hanya dia yang bisa berada di ruangan ini. Ternyata suami yang baru dinikahinya itu adalah pria yang sehat. Jari-jari yang panjang pria itu telah menjelajahi dagunya dan kini mengarah ke kancing pakaiannya dan membukanya satu persatu. Lizy dengan cepat menggenggam tangannya yang besar. “Aku tidak akan bergerak lagi. Apa yang akan kamu lakukan?” “Mendesahlah. Tahu bagaimana cara melakukannya, kan?” Mendesah? Saat itulah Lizy mendengar suara yang berisik dari di luar ruangan. Seorang pelayan menahan Nyonya Davis Tua. “Nyonya, ini tidak pantas. Ayo kita kembali…” “Ssh.” Nyonya Davis Tua dengan marah membungkam mulut pembantunya. “Aku hanya ingin mendengarkannya. Aku tidak akan mengintipnya!” Nyonya Davis Tua benar-benar bersandar ke jendela untuk menguping. Lizy ingin bangun untuk memeriksa situasinya tetapi Wendel meletakkan tangannya di bahunya dan menekan punggungnya. “Ayo cepatlah mendesah.” Lizy langsung bisa menebak bahwa pria itu ingin menipu orang yang berada di luar kamar dan membutuhkan kerja samanya. Tapi… “Aku tidak tahu bagaimana caranya…” Mata Wendel menyeringai tajam dan dalam. Tatapannya teguh tetapi tersimpu malu. Dia baru berusia 20 tahun. Tangan Wendel menuju ke kerahnya dan membukanya dengan paksa. “Ahh!” Lizy merasakan hembusan angin di kulitnya, lengan gadis itu langsung menutupi dadanya sebagai pertahanan. Dia hanyalah seorang gadis muda yang perlahan mendesah karena ketakutan. Wendel menyeringai. “Jadi, kamu tahu caranya?” Dasar tidak tahu malu! Lizy melototinya. Wendel mengunci gadis itu di antara kedua tangannya dan menjebaknya di bawah tubuh berototnya secara dominan. Dia pun meniru tindakan kesenangan ekstrim itu. Tempat tidur besar pun berderit di dalam kamar yang gelap. Dia hanyalah seorang gadis muda. Telinganya memerah. “Teruslah mendesah atau aku akan melakukan perbuatan yang sebenarnya,” ancam Wendel dengan nada suara yang pelan. Lizy berkedip. Dia tahu bahwa perkataan pria itu serius jadi dia melakukan itu untuk kerjasama dengan pria itu. Nyonya Davis tua yang berada di luar kamar mereka segera mengepalkan kedua tangannya dan berterima kasih pada Tuhan. “Baguslah! Cucuku tidak impoten. Dia melakukan hal itu! Aku akan memiliki cicit!” Sambil menari dengan gembira, Nyonya Davis tua pun pergi segera untuk berterima kasih kepada Tuhan. Lizy dengan cepat mendorong pria itu menjauh. Kali ini, Wendel tidak menolaknya karena dia juga langsung menguraikan cengkeraman padanya. Dengan sebuah ketukan, Wendel menyalakan tombol lampu di dinding. Cahaya kuning yang redup pun menerangi ruangan tersebut. Lizy duduk dan langsung mengancingkan pakaiannya dan menutupi bahunya yang halus. Lalu dia menatap pria itu. Wendel sudah turun dari tempat tidur dan wajahnya pun terlihat. Dia terlihat sangat tampan dan mempesona. Meski demikian, Lizy sedang mengabaikannya. Tetapi saat dia mendongkak tiba-tiba, matanya terbelalak kaget karena pria itu adalah… "Itu kamu!” Dia adalah pria di kereta itu! Dia adalah suami yang baru dinikahinya? Lizy tahu bahwa dia akan menikah dengan pria yang sekarat jadi dia sudah mempersiapkan dirinya tetapi dia tidak pernah menyangka bahwa pria itu sehat. Bahkan pada hari itu, Lizy mengancamnya. Saat itu, pria itu berpikir bahwa dia adalah lelucon. Wendel tersenyum. “Kamu mengenaliku? Sudah kubilang kan kalau kita akan segera bertemu.” Tatapannya terlihat mempesona. Kepala pelayan telah memberitahunya bahwa keluarga Oliver memiliki gadis desa yang akan menjadi pengantinnya. Dia memang pengantin pengganti… Meskipun dia tidak keberatan dengan pernikahan ini asalkan bisa membuat neneknya bahagia. Apalagi secara kebetulan gadis desa itu adalah gadis ini. Namun, bisakah seseorang mengklasifikasikan gadis ini sebagai gadis desa? Dia secara langsung melihat Lizy menaklukan pria di dalam kereta itu.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Menantu Dewa Naga

read
180.1K
bc

Aku Pewaris Keluarga Hartawan

read
147.7K
bc

Aku Pewaris Harta Melimpah

read
155.8K
bc

SESAL (Alasan Menghilangnya Istriku)

read
15.3K
bc

Dendam Istri yang Tersakiti

read
2.8K
bc

Di Balik Topeng Pria Miskin

read
865.0K
bc

Suamiku Ternyata Bukan Orang Miskin

read
6.8K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook