Lizy mengerutkan bibirnya saat dia bertanya-tanya di dalam hatinya tentang apakah dengan cara ini, Wendel menunjukan perasaannya? Ketika pria itu mempercayainya untuk memegang kartu emas keluarga Davis. Apakah pria itu tidak takut bahwa dia akan melarikan hartanya? Apakah pria itu benar-benar menyukainya? Bisakah dia mempercayainya? Tiba-tiba hati Lizy tersentuh dengan tindakan Wendel. Dia tidak bisa menebak prilaku pria itu. Wendel memang tampak misterius dan sangat dingin pada awalnya tetapi sekarang, pria itu memperlakukannya dengan sangat baik dan manis. Bahkan hanya dengan tatapan dan senyumannya mampu membuat Lizy tergoda. "Lizy! Ayo kita pergi membeli mobil. Sekarang, kartu Tuan Davis ada di tanganmu. Ini menjadi milikmu!” Suara ceria Rumi terdengar hingga memecahkan kehenin