Adrian mengira dirinya akan benar-benar terjatuh. Namun, sebuah tangan yang halus dan lembut mencengkeram pergelangan tangannya yang kokoh dan kuat. "Adrian! Bertahanlah!" seru Susan yang berusaha sekuat tenaga menahan badan pria yang jauh lebih berat darinya. Susan berpegangan pada pohon oak yang terletak di sebelah pintu keluar. Adrian pun segera melompat ke atas agar tak membebani Susan dengan tubuh besarnya. Napasnya memburu terengah-engah. "Terima kasih, Sayang. Kukira aku akan membuatmu menindihku lagi kalau kita sama-sama terjatuh." Tentu saja, guyonan itu sangat tak lucu bagi Susan. Dia pun menarik tangannya dan berkata, "Berhentilah memanggilku 'sayang'! Pahamilah bahwa itu sangat tak pantas untuk pria semacam kamu!" Susan berkacak pinggang sambil melotot tajam. Dia menyesal te