8. Pintu Keluar

784 Kata

Adrian dan Susan bisa saling merasakan betapa panas napas mereka. Tubuh bagian depan Susan yang menindih sempurna tubuh Adrian membuat keadaan semakin–buruk bagi Susan–tetapi menyenangkan bagi Adrian. Bahkan, Susan kini bisa merasakan organ tubuh Adrian mulai merespons kondisi ini dengan tanggapan positif, bukti hasrat yang sangat nyata. Apa boleh buat, Adrian adalah lelaki normal yang mencintai Susan. "Aaah! Lepaskan aku! Aku tidak minta kau tolong!" Susan meronta dan ingin segera bangkit. Namun, dia tak bisa melakukannya karena lututnya sedikit sakit akibat bertumbuhan dengan lantai. "Tenanglah, Ayah! Nikmati waktu kalian. Kami memejamkan mata," seru Liana sambil tersenyum-senyum dengan mata tertutup. "Benar! Kami tahu, kadang orang dewasa melakukannya!" seru Alan dengan mata yang jug

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN