Ella terbangun saat Anthony membawakan sarapan pagi beraroma butter yang kuat serta harum kopi yang pekat. Mata wanita itu mengerjai malas sambil tersenyum ke arah kekasihnya.
"Kau memang manis, Sayang. Terima kasih sudah repot-repot membuatkanku sarapan," ujar Ella sambil menggeliat, meregangkan otot-ototnya yang kaku karena pergumulan panas semalam.
"Terima kasih seperti ini tak akan sebanding dengan semua yang kau berikan untukku tadi malam, Elle," balas Anthony tak kalah manis sambil mengecup lembut kulit punggung kekasihnya yang terasa seperti kayu manis. "Ayo sarapan! Ini masih panas."
Anthony menyodorkan nampan Ella di atas meja yang telah dia siapkan di ranjang cinta mereka. Pria itu tak henti-hentinya menatap kekasihnya yang manis dan selalu ceria. Begitu juga Ella, dia tak bis
