"Bagaimana bli? Cocok tidak?" tanya lelaki itu pada Tibra, dengan logat Bali yang kental, menatap Tibra dari pantulan kaca.
"Not bad," balas Tibra, menyentuh rambutnya yang sekarang pendek. Rambut panjangnya telah dipotong dengan model bowl cut yang membuat Tibra terlihat imut. Mungkin Tibra harus berterimakasih pada Maryam karena melahirkannya dengan gen yang bagus, dia memiliki wajah tampan dan juga terlihat awet muda.
Barberman di belakang Tibra menyisir rambut Tibra, melepaskan apron pelindung dari tubuh Tibra dan menyikat sisa rambut yang menempel di kemejanya.
"Suksma, Bli," ucap barberman itu ramah usai Tibra membayar di kasir dan berjalan keluar dari barber shop.
Udara sore menerpa wajah Tibra saat dia berjalan kembali ke hotel, sementara cahaya keemasan matahari mulai puda
