Tidak Mudah Menyerah

1056 Kata

Si Bima tidak main-main dengan perkataannya, dalam satu hari dua klien yang lulus prospek beralih kepadanya. Aku memejamkan mataku mengatur napas dan berpikiran sebaik mungkin. Berpikir dengan kepala dingin. Kembali masuk panggilan dari nomor si Bima-bima itu, meski enggan aku tetap mengangkatnya. “Aku bahagia bukan main hari ini, bagaimana denganmu? Aku tidak tahu kalau Bu Vanya itu ternyata secantik itu. Aku sedang memandangi fotomu saat ini,” ujarnya membuat aku bergidik geli. “Ada hal penting yang ingin Pak Bima sampaikan? Jika tidak saya undur diri karena sedang sibuk.” Sejujurnya aku sedang tidak sibuk, memang hanya malas melayaninya. Ada apa dengannya yang tiba-tiba datang mengusikku. “Berapa uang yang lepas dari genggaman Anda hari ini, hm? Aku jadi tidak tega, bagaimana ini?”

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN