“Pacaran, yuk!” kata Jono secara spontan.
“Hah?” Jodie masih ternganga mendengar apa yang terucap dari bibir Jono. Bagaimana tidak. Dia ngajak anak orang buat pacaran, seperti ngajak main kelereng di lapangan. Kan, pikiran Jodie jadi bercabang. Antara serius atau bahkan enggak sama sekali.
“Aku nggak mau mengulang lagi untuk ke tiga kalinya. Pacaran, yuk!” ulang Jono, seraya menggenggam jemari Jodie. Kali ini wajahnya berubah menjadi serius. Tatapan mata Jono yang tajam membuat hati Jodie sedikit bergetar.
“Ii ... Ini kamu seriusan, ngajak aku pacaran?” ucapin Jodie yang masih tidak percaya. Entah mengapa, Jodie ingin sekali tertawa terbahak-bahak. Sudah dia diseret berlari dari kantin menuju atap gedung. Ini lagi, nembak nggak ada romantis-romantis nya sama sekali. Malah mukanya lempe
