WARNING!!! ADA ADEGAN 21+
Ketika sedang asyik berbicara dengan David, tiba-tiba Reinald meminta perhatian kepada semua yang hadir. Sepertinya ia akan memberikan sambutan.
“ Tes Tes Tes… Selamat malam hadirin semua. Hari ini, saya Reinald akan mengumumkan sesuatu yang penting kepada kalian. Seperti yang kalian ketahui, bahwa hari ini wanita cantik yang sedang berdiri di samping saya sedang berulang tahun. Perayaan malam hari ini bukan hanya sebagai rasa syukur atas bertambah usianya, namun juga sebagai syukuran atas perayaan pernikahan kami. Kami sudah melaksanakan akad pernikahan sederhana yang sah secara agama dan juga Negara beberapa bulan yang lalu. Karena suatu hal kesibukan kami belum sempat menggelar resepsinya. Namun pada malam yang penuh cinta ini saya ingin membuat syukuran kecil, agar kalian mengetahui bahwasanya kami telah sah menikah.”
Yang hadir memberikan tepuk tangan meriah untuk pasangan yang sedang berbahagia. Hanna berfikir pastilah sangat bahagia menjadi Raline, wanita cantik yang sangat dicintai oleh suaminya. ketika ia sedang melamun David membuyarkan lamunannya.
“ Reinald dan Raline itu pasangan abadi, dari zaman kami putih abu mereka sudah menjalin kasih. aku ikut bahagia karena akhirnya mereka sampai dititik ini. Kakak sepupumu itu tipe orang yang sangat setia, dia tipikal orang yang susah jatuh hati, akan tetapi jika sudah mendapatkannya dia akan sangat menjaganya.” ucap David membuyarkan lamunan Hanna.
Hanna tertegun mendengar langsung penuturan David, lagi-lagi ia memikirkan nasib pernikahannya. Dia sudah pernah menyerah, namun suaminya datang memberinya harapan, namun setelah ia berharap malah ia harus dihempaskan karena harapannya tersebut.
“ wohoo….” suara teriakan yang hadir membuat Hanna reflek melihat ke arah panggung, namun setelah melihat apa yang terjadi Hanna merasakan sesak secara nyata. Disana, di panggung itu Reinald sedang berciuman mesra bersama madunya. Lalu setelahnya ia memeluk Raline posesif, semua yang hadir dapat melihat betapa besarnya cinta Reinald untuk Raline, begitupun sebaliknya.
tiba-tiba telapak tangan menutupi matanya.
“ anak kecil dilarang melihat, itu khusus orang dewasa.” gurau David
Tak lama lampu terasa padam, hanya menyisakan lampu sorot yang sedang menyoroti sepasang kekasih yang ada diatas panggung. Alunan musik mengalun indah, tak lama sepasang kekasih itu berdansa di atas panggung. Mereka saling bercanda, bergurau seakan hanya mereka berdua yang ada disini. Seketika air mata Hanna jatuh begitu saja, rasa sesak yang membuat air matanya otomatis turun tanpa diperintah. Seakan tahu bahwa pemiliknya sedang tidak baik-baik saja
Beruntung sedang gelap, jadi tidak ada yang dapat melihat jika Hanna sedang menangis. Sebisa mungkin Hanna menahan isakannya. Buru-buru ia menghapus air matanya, ia tak ingin ada yang tahu bahwa ia sedang menangis. Tak lama lampu kembali menyala, suara riuh tepuk tangan terdengar. Satu persatu para tamu menghampiri pasangan yang sedang berbahagia itu, mengucapkan selamat atas ulang tahun serta perayaan pernikahannya, serta berpamitan untuk pulang. Hanna masih tetap setia duduk di tempatnya.
David datang bersama Reinald dan Raline menghampiri meja Hanna.
“ Aku pamit pulang dulu ya anak kecil.” pamitnya
“ Iya mas David, hati-hati di jalan” balas Hanna.
“ oke. Rei, Lin, gue pamit dulu ya. Jangan lupa jagain anak kecil ini.” ucap David lagi. Hanna hanya tersenyum mendengarnya. Setelahnya ia pamit undur diri.
Karena merasa acara sudah selesai, di tambah ada petugas yang membereskan, Hanna langsung saja undur diri dari hadapan pasangan penuh cinta tersebut. Namun baru saja ia hendak melangkah, Raline memanggilnya.
“ Naa tunggu sebentar.”
Hanna menatap penuh tanya, menunggu apa yang akan disampaikan oleh madunya tersebut.
Raline mengambil tangan Hanna, kemudian ia berkata. “ Tolong maafkan kami Hanna, karena kami mengenalkanmu sebegai adik sepupu Reinald.” ucap Raline. “ Kami hanya bingung menjelaskan semuanya, ka..kami” Hanna mengangkat tangannya, memberi isyarat agar Raline berhenti bicara.
“ cukup mbak, tidak perlu dijelaskan. Memang pada kenyataannya aku bukan siapa-siapa bagi kalian. Mbak, hanya mbaklah istri mas Reinald. Bukan aku.”
“ Enggak Naa, kamu salah paham.” sanggah Raline
“ cukup mbak. Tidak perlu mbak membantahnya, memang pada kenyataannya demikian. Kalian mengatakkan ingin mencoba adil padaku, namun kenyataannya apa? aku gak lebih hanya sekedar orang asing bagi kalian. Jika memang kehadiranku sangat menganggu, kenapa tidak ditanda tangani saja surat gugatanku kemarin? bukankah nanti mbak yang akan jadi satu-satunya istri dari seorang Reinald Pratama Hadiantara? jadi kalian tidak perlu berbohong pada yang lainnya. Mas Rei akan dikenal hanya memiliki satu orang istri. SATU MBAK. BUKAN DUA ISTRI.” ucap Hanna penuh amarah.
lalu Hanna berlari meninggalkan Raline seorang diri. Reinald yang mendengarnya dari balik dinding terpana melihat kemarahan Hanna. Baginya ini terlalu rumit, ia sengaja mengenalkan Hanna sebagai adik sepupunya, karena ia tidak ingin jika sampai Raline dicemooh karena ia menjadi istri kedua. Namun ternyata keputusannya kali ini membuat Hanna terluka lagi. Ia dapat melihat Raline yang menangis karena ucapan Hanna tadi, perlahan segera ia menghampiri Raline dan seakan ia tidak mendengar kejadian tadi.
“ sayang…” teriak Reinald. Segera Raline menghapus air matanya.
“ ayo masuk, semua petugas sudah pulang, semuanya juga sudah beres. Pager dan pintu depan sudah terkunci. Jadi sekarang waktunya kita istirahat.”
“ iya ayo Rei” ajak Raline
Langsung saja Reinald menggendong Raline ala bridal.
“ Rei lepas.” pinta Raline, ia tidak ingin jika sampai Hanna melihatnya. Ia tidak ingin menyakiti hati Hanna lagi.
“ selama ada aku, kenapa kamu harus susah-susah berjalan.” ucap Rei lagi
“ tapi aku bisa jalan sendiri Rei.” geram Raline.
“ oke, oke aku turunin kamu.” segera Rei menurunkan Raline dari gendongannya.
namun ketika Raline sudah berhasil turun. Rei langsung menyambar bibir Raline, ia memagut, meresapi bibir istrinya itu. Lama mereka berciuman di bawah tangga itu, sampai mereka tidak menyadari, bahwa ada wanita lain yang merasa tersakiti oleh mereka berdua.
Ya, Hanna tadinya ingin ke dapur untuk mengambil air minum. Namun ternyata sebelum ia turun, lagi-lagi ia disuguhi pemandangan yang sangat menyayat hatinya. Jadi ia urungkan untukke bawah, dan segera ia berlari menuju kamarnya. Setelah pintu tertutup ia langsung saja menyenderkan tubuhnya disana. Tak kuasa ia menahan luka dihatinya.
“ Ya Allah, apa yang harus aku lakukan? semua ini sangat begitu menyakitkan. Aku merasa sakit melihat itu semua. Bahkan aku sudah sempat merelakan pernikahanku, namun suamiku memberikan harapan settinggi langit untukku, namun kenyataannya semuanya hanyalah bualan semata.Tolong tunjukan padaku aku harus apa ya Allah.” isak Hanna
**
“ Rei ada yang ingin aku bicarain sama kamu.” ungkap Raline
“ ada apa sayang.” sambil membawa Raline ke dalam pelukannya.
pasangan itu saat ini sedang berbaring diatas kasur.
“ hmm.. kantor memutusku untuk meninjau kantor x yang ada di Surabaya selama sebulan.” ucapan Raline membuat Reinald terkejut.
“ terus kamu mau?” tanya Reinald
“ iya, karena aku salah satu orang yang dipercaya atasan Rei. Soalnya kantor itu sedang dalam pengawasan ketat, karena keuangannya dicurigai bermasalah.” ucap Raline lagi.
“ berarti kita harus LDR dong sayang.”
“ iya, hanya sebulan Rei. Kita kan masih bisa VC, atau kamu nanti menyusulku kesana jika ada waktu senggang.”
“ hmm aku tidak bisa, tugasku sedang banyak saat ini. Banyak design yang harus aku buat, serta beberapa proyek yang harus aku tinjau juga.” ucap Reinald lesu mendengar ucapan Raline.
“ sebulan bukan waktu yang lama Rei, setelah itu aku akan disini terus.”
“hmm ya sudah jika itu keputusanmu. Kamu harus hati-hati disana ya, jangan sampai kelelahan.”
“ oke sayang.”
“ kapan kamu akan berangkat?” tanya Rei lagi
“ Besok senin aku udah berangkat.”
“ Karena kamu lusa sudah berangkat, aku mau malam ini, kamu jadi milik aku. Aku gak akan melepasmu dengan cepat sayang.” goda Reinald sambil menghembusakan nafas ditelinga Raline.
“fyiuuhhh”
hembusan nafas itu membuat tubuh Raline meremang karenanya. Reinald yang mengetahui istrinya sudah terpengaruh langsung saja menyambar bibir milik istrinya dengan nikmat. Ia juga memainkan p4yudara milik istrinya yang masih tertutup kain itu. Cumbuan itu semakin lama semakin panas, hingga mereka berdua sama-sama telanjang. Reinald langsung saja menyambar p4yudara milik istrinya tersebut, menyesap, menjilat bahkan menggigit putingnya, sebelahnya lagi tak luput dari jangkauannya.
“shh ahh Rei.” Raline mendesah menikmatinya.
Perlahan Reinald melakukannya secara perlahan, tak ingin tergesa. Ia menikmati tubuh istrinya dengan perlahan, tak ingin terburu, sebisa mungkin ia membangkitkan gairah milik istrinya tersebut. Perlahan tangannya turun menggapai pangkal paha istrinya. Ia meremas lembut milik istrinya, memainkan jarinya di dalam sana, sambil mulutnya masih menikmati gunung kembar milik istrinya.
“shh Rei ahh lebih cepat.” desah Raline
Seperti dikomando, Reinald memainkan jarinya disana dengan cepat, hingga pada akhirnya Raline mengeluarkan cairan pelepasannya. Tak ingin membuang waktu langsung saja Rei memasukkan miliknya kedalam sana. Ketika sudah masuk sempurna membuat keduanya mendesah nikmat.
“sshh ahh” desah keduanya.
Rei memompa miliknya dengan cepat, membuka kaki Raline dengan lebar, agar miliknya bisa masuk sempurna kedalam sana, Rei memompa dengan cepat seakan berlomba dengan istrinya agar sampai pada puncak kenikmatan, mereka saling mencumbu, meraba, menjelajahi tubuh satu sama lain, meninggalkan bekas dikulit. Hingga pada akhirnya…
“ ahhh ahh ahh”
mereka telah sampai pada puncaknya.
Dua insan yang sedang berbahagia itu menyatukan cinta mereka, entah berapa lama mereka melakukannya, seakan tidak ada lagi hari esok. Merek melakukannya hingga lupa waktu. Jika di kamar ini pasangan itu tengah diliput rasa bahagia dan penuh gairah , berbeda dengan kamar sebelah, hanya ada air mata serta isak tangis wanita akibat luka hati yang menyelimuti pemiliknya.