Alaric perlahan meletakkan tubuh istrinya di atas kasur, setelah Bu Narti sedikit merapikannya. "Minyak kayu putih ya, Bu," ujar Alaric sambil melepas kancing kemeja di pergelangan tangannya, kemudian menyingsingkannya. "Baik, Pak," balas Bu Narti dan bergegas ke luar kamar. Tak lama Alaric duduk di tepi kasur, Bu Narti sudah kembali dengan botol kecil berisi minyak kayu putih. "Ada lagi, Pak?" tanyanya semangat. Senang karena merasa Rania pasti akan melewati masalahnya segera. "Nggak ada, Bu," Bu Narti lalu ke luar dari kamar. Alaric berdiri dari duduknya dan melangkah menuju pintu kamar, lalu menguncinya dari dalam. Dia kembali lagi ke Rania yang tampak berusaha membuka matanya. "Pusing?" tanya Alaric setelah duduk di tepi kasur. Dia singkap selimut Rania. Rania yang menggigil