Alea memejamkan matanya cukup lama saat mendengar langsung pengakuan Alaric yang ternyata ingin membatalkan lamaran meminangnya. Alaric beralasan masih mengharapkan Rania, seandainya Rania mau menerimanya kembali. Pun jika tidak, Alaric memilih untuk sendiri lagi. Bagi Alaric, sendiri lebih menenangkan, dia tidak perlu berbagi hati dan pikiran. Alaric tidak menampik rasa sesal, rindu, cinta dan sayang yang tiba-tiba menumpuk tumbuh begitu saja saat mengingat Rania. "Apa kamu mau ... kita menikah, tapi hatiku terpaut dengannya, mengenangnya," ujar Alaric yang setelah dari rumah Alvaro langsung mengunjungi rumah Alea. "Apa ... kamu akan mengingatku saat menikah dengannya nanti, Ric?" tanya Alea ingin memastikan perasaan Alaric. Dia juga ikut merasa sedih dengan apa duka yang dialami Rania,