"Ahhh Daddy!" pekik seorang gadis yang miliknya di bawah sana tengah di sapu dan dinikmati oleh lidah hangat milik sang sugar daddy.
Gadis itu, Xena Karyl—gadis muda, cantik, memiliki tubuh yang sangat menggoda, tengah terlentang dengan tubuh tanpa sehelai benang.
Kakinya terbuka begitu lebar mempersilahkan sang sugar daddy menikmati lembah di bawah sana yang indah, merah merekah di bawah sana.
"Nice, Baby girl!"
Mendengar pujian yang terlontar dari belah bibir sang sugar daddy membuatnya tersenyum senang. Dia bahagia sekali jika diberi pujian seperti itu. Karena itu otomatis akan meningkatkan gairahnya.
Sapuan lidah pria itu membuat Xena berkali-kali melenguh hebat. Dirinya seperti melayang sampai ke awan. Belum lagi ketika lidah panjang itu menjilat-jilat miliknya di bawah sana, yang otomatis bisa membuatnya menggelinjang sampai pening.
"Uhh Daddy! I Will—ahh!"
"Ya, datanglah untukku, sayang."
Xena langsung mendesah panjang saat mencapai puncak untuk yang ketiga kalinya, hanya karena lidah hangat dan jari panjang dari sang daddy.
"Good girl!" seru pria itu.
Kemudian mulutnya melahap kembali milik Xena di bawah sana, tanpa rasa jijik. Padahal milik gadis itu sudah sangat basah. Sedangkan Xena hanya bisa terus mendesah , menikmati perlakuan pria itu.
Victor, seorang pria dewasa yang tampan, dengan tubuh yang tinggi, badannya begitu kekar pun ototnya di mana-mana. Dia adalah CEO di sebuah perusahaan ekspor dan impor. Dia juga memiliki usaha di bidang lainnya juga.
Itulah mengapa Victor sangat kaya. Atau bisa dibilang dia billionaire? Bahkan keluarganya termasuk dalam jajaran keluarga konglomerat.
Xena bahkan tidak pernah menduga jika akan bertemu dengan seorang Victor Maverick. Berawal menjadi partner ons, rela menjual keperawanannya demi uang, dan berakhir menjadi simpanan pria itu.
"Akhh!" pekik Xena saat Victor memasuki dirinya.
Victor sampai menggeram tertahan setiap kali memasuki gadis itu. Padahal mereka sudah berkali-kali melakukannya, tapi milik Xena masih saja sempit.
Atau memang karena miliknya yang terlalu besar? Tapi, itu tidak masalah kan. Karena wanita suka yang besar dan panjang? Katanya sih lebih terasa. Tanpa sadar, Victor tersenyum bangga.
"Kenapa milikmu masih terasa sempit?" tanya Victor, sembari pinggulnya terus bergerak menghentak surgawi sang sugar baby.
"Ahhh! Daddy, bukankah itu bagus?"
"Ya.. Milikmu selalu menjepitku dan memuaskan diriku." sahut Victor, lalu menggigit ujung hidung Xena dengan gemas.
"Lebih nikmat milikku atau istrimu, Daddy?" tanyanya dengan nada yang dibuat-buat mendayu.
"Kau selalu bertanya hal yang menjebakku Baby girl."
Xena tertawa karena mendengar hal itu, sudah biasa dirinya menggoda Victor soal lebih nikmat bercinta dengannya atau istrinya? Kadang juga lebih seksi mana dia dan istrinya. Dia hanya bercanda, tapi selalu senang dengan respon Victor.
"Uhh Daddy, you're very hot!" seru Xena saat Victor menghujamnya semakin kuat.
"Kau semakin nakal rupanya? Rasakan ini!" sahut Victor, lalu menghentak 2 kali lebih kuat membuat sang sugar baby menjerit-jerit.
"Uwahhh Ahhhh Daddy! Ini sangat nikmat!"
"Yes yes yes Daddy di sana!"
"Aahhh! Daddy!"
"Daddy enakk, kau selalu membuatku melayang."
"Oohhh Daddy Ahhh.."
Mendengar racauan dan desahan Xena membuat Victor semakin bersemangat dalam menggempur gadis cerewet ini. Dia selalu berisik saat bercinta, tapi desahan dan lenguhan gadis itu seperti melodi indah yang terdengar di rungunya.
PLAKK
Xena tertawa saat Victor memukul pant4tnya. Baginya itu menambah sensasi dalam bercinta agar semakin bergair4h dan panas. Rasanya ingin lagi dan lagi.
"Lagi Daddy!"
Sial! Victor sampai tidak tau lagi kenapa gadis itu malah ingin lagi. Dulu Xena tidak seliar ini. Tapi dia tidak mau ambil pusing. Yang terpenting mereka berdua sama-sama diuntungkan.
Victor memberinya tempat tinggal di sebuah apartment mewah. Lalu memberikannya black card, membebaskannya untuk membeli apapun yang di inginkan. Lalu gadis itu memberikannya kenikmatan di atas ranjang seperti ini. Sama-sama untung kan?
PLAKK
Victor kembali menampar pant4t mulus seperti kulit bayi itu jauh lebih keras. Tapi sang empu malah tertawa senang. Sampai tercetak jelas bekas jari Victor di sana. Ya, karena kulit Xena benar-benar seputih s**u, jadi sangat tercetak jelas bekas kemerahannya.
"Ahh Daddy! Kenapa kau bertambah kuat?"
"Jadi kemarin tidak kuat?"
"Bukan begitu maksudku Daddy, kau bertambah 5 kali lebih kuat dan panas! Apa karena sekarang setiap hari ke gym?"
Gadis itu mengusap lengan Victor yang dipenuhi dengan otot kekar. Memang benar, akhir-akhir ini pekerjaan Victor sedikit jadi dirinya bisa pergi ke gym tiap hari sepulang dari kantor.
Itulah mengapa ototnya semakin keras dan Xena menyukainya. Bahkan istrinya tidak peduli akan hal itu. Ah, lagi-lagi Victor harus membandingkan Xena dengan istrinya.
"Ya! Kau cerewet sekali Baby girl!" seru Victor.
Belum sempat Xena menjawabnya, Nathan sudah lebih dulu membungkamnya dengan bibir. Keduanya berciuman dengan sangat panas. Tidak pernah sekalipun bisa santai jika berciuman dalam keadaan bercinta begini.
Victor akui, permainan lidah Xena sekarang banyak sekali peningkatan. Itulah mengapa dia selalu menginginkan gadis itu untuk memuaskan hasratnya.
"Ini waktu suburmu atau tidak?"
"Tidak Daddy! Keluarkan saja di dalam." sahut Xena dan Victor menggeram keras.
Beberapa menghentak kuat dan berakhir melenguh bersama saat mencapai puncak kenikmatan. Victor selalu merasa puas setiap kali bercinta dengan Xena.
Gadis berisik tapi memiliki sensasi yang berbeda. Xena bahkan menurut apa saja yang dikatakan oleh pria itu. Makanya, Victor sungguh memanjakan Xena. Tapi memang terkadang gadis itu sedikit suka membangkang dan protes. Tapi tak pernah berlebihan.
"Terimakasih Baby girl, kau selalu bisa memuaskan aku." ujar Victor lalu mengecup bibir gadis itu.
"Daddy tidak menginap di sini?" tanya Xena saat Victor mulai melepaskan dirinya dan turun dari ranjang.
"Tidak, aku ada acara makan malam dengan rekan bisnis dan harus membawa istriku."
Xena hanya mengangguk mengerti. Dia tidak bisa menahan jika alasannya itu. Apalagi jika Victor mengatakan kata istri. Entah mengapa Xena sedikit cemburu sekarang.
Sudah berjalan selama satu tahun hubungan terlarang di antara mereka tercipta. Tapi Xena tidak ingat, sejak kapan perasaan yang tidak seharusnya itu muncul. Padahal, dia masih mengingat dengan jelas poin terakhir dari perjanjiannya dengan Victor.
"Kenapa?" tanya Victor saat mendapati Xena justru langsung diam, dan tidak mengatakan apa pun.
"Ah, tidak kenapa-kenapa." jawab Xena dengan cepat, seraya menggelengkan kepalanya. “Daddy mau mandi?"
"Ya." jawab pria itu singkat.
"Mau mandi bersama?" tawar gadis itu.
Victor menyipitkan kedua matanya dan Xena langsung tertawa.
"Tidak! Buang jauh-jauh pikiran itu Daddy!"
"Memangnya apa?"
"Ya sudah tidak jadi, nanti yang ada Daddy malah tidak bisa menghadiri acara makan malamnya."
"Good girl! Itu kau tau."
Xena tersenyum dan Victor langsung berjalan memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri. Karena selesai bercinta benar-benar membuat seluruh tubuh lengket.
Gadis itu tersenyum getir. Sampai kapan Victor akan menyadari jika dirinya sebenarnya sudah jatuh cinta dan melanggar perjanjian?
Tapi jujur saja, Xena takut jika Victor mengetahuinya. Dia takut jika Victor menjauhinya dan memutuskan segalanya. Bukan takut kehilangan sumber uangnya, tapi Xena lebih takut jika berjauhan dari Victor. Susah bagi Xena untuk mengenyahkan perasaan tersebut.
Tapi Xena berkali-kali kalah jika Victor sudah membawa-bawa nama istrinya. Xena juga merasa berada jauh di bawah istrinya Victor.
Istri Victor itu benar-benar sempurna. Dia seorang model terkenal, bahkan sudah sampai mancanegara. Dia mandiri dan sukses. Berbeda dengan dirinya yang hanya seorang rakyat biasa. Yang hartanya didapat dari hasil menjual tubuh.
Ya, walaupun hanya pada Victor sang sugar daddy, tetap saja kan dia menukar semuanya dengan tubuhnya?
Tapi satu hal yang membuat Xena penasaran selama ini. Kenapa Victor sampai mencari kepuasan di luar jika memiliki istri sesempurna itu? Bahkan sampai hubungan terlarang ini sudah berjalan selama satu tahun, Xena belum juga menemukan jawabannya.