“Aku bersedia.”
Xena masih mengingat dengan jelas, jawaban apa yang dia berikan kepada Victor. Demi kehidupan yang jauh lebih layak, dan juga lelah dengan keadaan, maka Xena menerima tawaran dari Victor.
Semua yang Victor tawarkan benar-benar menguntungkan untuknya. Setidaknya dia bisa menikmati apa saja yang dia dapatkan dari pria itu, tanpa harus bekerja keras. Dia bisa memiliki barang-barang branded seperti milik Martha ataupun seperti milik teman-temannya yang lain. Dia bahkan bisa melakukan perawatan ke salon tanpa harus was-was memikirkan berapa nominal yang akan dikeluarkan.
Xena sadar betul dengan pilihannya saat ini. Dia bisa melihat jika Martha pun selama ini aman-aman saja menjadi simpanan seseorang. Xena juga percaya, jika dia juga pastinya akan aman-aman saja menjadi simpanan, menjadi sugar baby dari seorang CEO kaya raya.
Maka di sinilah dia sekarang. Di sebuah kamar hotel paling mewah yang ada di kota tersebut. Xena duduk di sebuah sofa yang tersedia di dalamnya, sembari menunggu Victor kembali.
Suara pintu yang terbuka membuatnya langsung menoleh ke arah sumber suara. Dia membalas senyuman yang Victor layangkan padanya. Senyuman manis yang mampu menarik perhatian Victor sejak pertama kali bertemu dan berbagi keringat bersama.
“Apa aku terlalu lama?"
Xena segera menggelengkan kepalanya, “tidak, meskipun hampir 30 menit kau meninggalkan kamar, Tuan Victor.”
“Tidak, tidak begitu caramu memanggilku, Xena. Jangan panggil tuan, karena kau bukan anak buahku. Kau ini partnerku, my sugar baby, jadi mulai sekarang kau harus terbiasa memanggilku dengan panggilan daddy, bukan tuan. Aku bisa marah jika kau kembali memanggilku begitu. Mengerti?”
“Haruskah aku memanggilmu dengan sebutan itu? Memangnya tidak boleh yang lain?”
“Lebih enak didengar begitu. Lagi pula, aku menjadikanmu sebagai sugar baby karena untuk memenuhi kebutuhan seks ku. Jadi panggil daddy saja agar lebih b*******h. Apalagi suaramu sedikit serak-serak basah, aku suka.”
Pipi Xena agaknya mulai memanas sekarang. Baru kali ini ada yang menyukai suaranya yang sedikit serak-serak basah ini. Kenapa ya, pria yang usianya lebih tua selalu bisa memberikan gombalan dan rayuan?
“Ini surat perjanjian yang aku bicarakan padamu malam itu.” ujar Victor, seraya mendudukkan diri di samping Xena. “Kau bisa baca seluruh isinya dahulu. Jika ada yang membuatmu keberatan, kau bisa sampaikan padaku, Xena.”
“Memangnya, jika benar-benar ada poin yang membuatku keberatan, bisa diubah?” tanya Xena penasaran.
“Tergantung. Jika masih bisa diubah, akan aku ubah. Tapi jika menurutku tidak, ya tidak perlu untuk di ubah. Karena sejatinya, hanya akulah yang berhak memutuskan apapun atasmu, Xena.”
Victor sudah mulai menunjukkan bahwa dia adalah pemegang kendali dalam hubungan terlarang tersebut. Dan Xena sepertinya tampak tidak masalah akan hal tersebut. Tanpa tahu jika mungkin saja kedepannya, hal ini akan berakibat buruk bagi dirinya.
“Sekarang kau baca dulu, dan segera beritahu aku jika ada poin yang menurutmu harus aku ubah. Tapi—”
“Semua keputusan tergantung padamu?” sela Xena dan Victor tersenyum.
Pria itu mencubit gemas dagu Xena, “benar! Kau cepat sekali dalam menanggapinya. Sekarang baca.”
Xena lantas lekas mengalihkan pandangannya pada selembar kertas yang berisikan poin-poin perjanjian yang harus dia sepakati bersama Victor. Bahkan di sana tertulis juga tentang apa saja yang akan dia dapatkan.
Beberapa poin yang tercantum di dalam surat perjanjian tersebut adalah :
• Pihak pertama (Sugar Daddy) memberikan dukungan finansial kepada pihak kedua (Sugar Baby) sebagai imbalan atas hubungan yang terjalin.
• Pihak pertama akan memberikan kebutuhan dan perlindungan untuk pihak kedua.
• Pihak kedua berhak meminta apapun kepada pihak pertama. Entah itu barang, perhiasan, atau yang lainnya.
• Pihak kedua dilarang memiliki hubungan dengan pria lain selama terikat kontrak dengan pihak pertama. Dan jika pihak kedua melanggar, maka pihak pertama berhak memutuskan hukuman apa yang pantas pihak kedua terima.
• Pihak kedua wajib mengonsumsi obat pencegah kehamilan setiap kali selesai melayani.
• Pihak kedua wajib memberikan kabar kepada pihak pertama. Ada konsekuensi yang harus pihak kedua dapatkan jika ketahuan berbohong.
• Pihak pertama yang berhak memutuskan segalanya, termasuk kapan kontrak berakhirnya hubungan tersebut.
• Dilarang terbawa perasaan / jatuh cinta.
Xena terpegun dengan poin yang terakhir. Dilarang terbawa perasaan atau jatuh cinta. Semoga saja dia bisa memenuhi semua poin yang ada di perjanjian tersebut, termasuk poin yang terakhir. Lagi pula, Xena sadar betul jika dia ini dari dulu memang sulit jatuh cinta atau pun suka pada seseorang. Ini adalah hal yang tidak sulit baginya.
“Bagaimana? Kau sanggup dengan semua poin-poin perjanjian yang ada?”
Xena mengangguk menyanggupi. “Ya, aku sanggup dengan semua poin yang tertulis di sana. Tapi boleh aku tau, berapa uang yang akan aku dapatkan setiap bulannya? Di sana tidak tertulis sama sekali.”
“Berapa yang kau inginkan? Aku turuti. Bebas, sesukamu.” ujar Victor dengan santai.
Xena sontak membatin, dan seharusnya memang dia tidak perlu terkejut dengan jawaban yang pria itu berikan. Orang yang memiliki kekayaan sebanyak itu memang bebas saja ingin menggunakan uangnya untuk apa. Bahkan keluar banyak pun tidak akan bisa membuat seorang Victor miskin.
Xena sudah mencari tau profil lengkap mengenai Victor dan bisa dibilang, Victor menjadi salah satu orang terkaya di negaranya. Tidak perlu diragukan lagi seberapa banyak kekayaan yang pria itu miliki. Meskipun Xena bisa mengurasnya, tetap saja tidak akan memiskinkan Victor sama sekali.
“Apakah akan terkesan lancang jika aku meminta bayaran yang mahal?"
“Tidak. Bukankah aku sudah bilang, kau bebas meminta bayaran berapapun. Atau jika kau mau, kau bisa membawa salah satu black card milikku. Bagaimana? aku tidak suka ambil pusing dan ribet. Tapi setiap bulannya, tentu aku akan mengirim uang ke rekeningmu sesuai dengan yang kau inginkan.”
“Aku bisa menjadi serakah jika kau se-royal ini padaku, Daddy.”
Victor tersenyum begitu mendengar kata terakhir yang keluar dari mulut Xena. Gadis itu, benar-benar punya daya tarik tersendiri.
“Aku tidak akan pernah perhitungan jika kau juga pintar dalam memuaskan, Xena. Jadi, lebih belajar lagi dalam hal memuaskan. Aku ingin kau lebih berani dari yang kemarin. Mengerti?”
“Akan aku coba.”
“Harus bisa, Xena. Kau tau kan, aku tidak main-main dalam memberikanmu kemewahan?"
Xena mengangguk. “Aku akan lakukan apapun agar kau selalu terpuaskan dan tidak menyesal sudah menjadikan aku sugar baby mu, Daddy.”
“Memang harusnya begitu, Xena. Aku menanti goyanganmu yang jauh lebih mantap dari kemarin.”
Senyuman gadis itu terukir dengan begitu manis. Xena rela melakukan apapun agar bisa mendapatkan apa yang tidak pernah bisa dia dapatkan. Kehidupan mewah yang selalu dia nanti-nantikan akan terwujud.
Inilah awal dimana hubungan terlarangnya dimulai bersama pria yang penuh dengan sejuta pesona.