Kemunculan pria itu seketika membekukan seluruh tubuh Lita dan Leo secara bersamaan. Keduanya saling pandang penuh tanya, kemudian kembali beralih pada Samuel yang disambil Tama dengan ramah. “Terjadi sedikit kecelakaan sehingga saya terlambat, Tuan Sinaga. Maafkan saya,” ucap Samuel sekilas melirik ke arah Leo yang terkejut dengan kemunculannya. “Silahkan duduk.” Tama mempersilahkan kursi di samping Leo. Samuel mengangguk, duduk di samping Leo dengan penuh kepercayaan diri karena pandangan Leo yang terus melekat pada dirinya. “Kau tahu dia akan datang?” bisik Lita pada Riana nyaris tak menggerakkan bibir. “Aku sudah mengirim pesan singkat ke ponselmu. Dan aku juga akan memberitahumu saat datang ke ruanganmu tadi. Tetapi lihatlah …” Riana memasang ekspresi wow yang dibuat semenyebalka