Kana berjalan dengan gontai menuju lift untuk segera pulang. Dia tidak pernah membayangkan kuliah dan bekerja ternyata begitu melelahkan, bahkan ini baru hari pertamanya. Waktu sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh malam, perjalanan ke rumah Mahesa sekitar empat puluh lima menit. Membayangkannya saja membuat Kana pening dan lelah, besok dia akan lebih memilih naik public transport saja dari pada harus menyetir dalam keadaan lelah dan tidak bertenaga. Jika menggunakan public transport tentu dirinya bisa tidur dalam perjalanan. Lift sudah akan tertutup dan dia seorang diri di sana. Namun tiba-tiba seseorang menahannya dan masuk. Itu Wira, mantannya yang b******k dan akan menjadi adik iparnya. “Kana, apa kabar?” Tanya Wira lirih dan menatapnya dalam, sedang Kana hanya menatapnya seki