Bab 14 | Makan Malam yang Kacau

1289 Kata

Kana diam-diam tersenyum bangga melihat bagaimana berwibawa dan penuh karismanya Mahesa saat berjalan bersama para jajaran BoD di sepanjang lobi utama rumah sakit. Semua mata terutama staff wanita rumah sakit menatapnya dengan tatapan yang sama. “Oh Tuhan, kenapa pria itu begitu sempurna dari segala sisi. Terlihat angkuh namun membuatnya semakin tampan, tidak bisa disentuh namun membuatnya semakin menawan. Keluarga Wangsadinata bahkan sering menolak untuk menghadiri undangan pesta perayaan perusahaan-perusahaan yang lain. Jika salah satu Wangsadinata datang, maka itu akan menjadi suatu kehormatan bagi mereka. Siapa wanita paling beruntung abad ini yang akan menjadi istrinya?” Maya menatapnya dengan decak kagum. Kana di sebelahnya hanya menyunggingkan senyum tipis penuh arti. “Pria semp

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN