Pintu yang tiba-tiba dibuka dengan kasar dan Dani yang tiba-tiba ditarik dari atas tubuh Kana membuat Kana bersyukur dalam hati. Tubuhnya langsung meringkuk dan bergetar hebat dengan isak tangis yang coba dia tahan. Napasnya mulai terasa sesak, dia merogoh inhaler di blouse-nya dan menghirupnya sambil berusaha untuk menenangkan dirinya agar asmanya tidak bertambah parah. Dia mendengar suara pukulan yang cukup keras dan beberapa barang yang jatuh dan menimbulkan bunyi gaduh. Namun Kana sudah tidak peduli dengan semua itu. Ketakutan menyelimutinya dan membuat seluruh tubuhnya bergetar hebat. “Sudah, Mahesa. Kau bisa membunuhnya.” Teriak seseorang membuat Mahesa menghentikan pukulan brutalnya pada Dani. Krisna, sahabat karib sekaligus sepupunya dari pihak ibu yang juga merupakan seorang do