◍•◍•✿•◍•◍❤◍•◍•✿•◍•◍ Sore, keesokan harinya Ferdian sudah menunggu Maisha untuk diajak berkunjung ke rumahnya sekaligus mengukur baju akad nikah mereka. Ia sudah berada diruang tamu dengan Khai yang memainkan game di atas pangkuannya, sedangkan Maisha masih tampak tergopoh-gopoh merapikan penampilannya. Long dress motif bunga-bunga dan kerudung warna salem udah menjadi pilihannya kali ini. Sesekali ia masih merapikan ulang dengan menatap cermin besar diruang tengah. “Yuk berangkat, udah siap nih” ajaknya. “Yakin udah siap? Gak balik ngaca lagi?” goda Ferdian yang sedari tadi memperhatikan Maisha berkali-kali menatap cermin. “Udah, ayok keburu malem.” “Tapi kamu kok pucet banget Rum?”tanya Ferdian lagi. “Masa sih, nggak ah, efek lipstik nude aja nih kayaknya.” sanggahnya. Tapi seb