◍•◍•✿•◍•◍❤◍•◍•✿•◍•◍ “Rum, Rum... kamu kenapa Rum? sadar Rum.” panggil Ferdian sambil mengguncang pundak Maisha yang masih menunduk, wanita di sampingnya hanya melambaikan tangannya lemah tanpa suara. Segera ia melepas seatbelt, menarik dan menopang tubuh Maisha, namun betapa terkejutnya ia wajah melihat Maisha sudah tak karuan karena darah yang mengalir dari hidungnya tak mau berhenti. Tak berpikir lama, ia memutar balik mobilnya dan kembali ke halaman rumahnya. Ferdi berhambur keluar dari mobil, memutarinya dan membukakan pintu untuk Maisha, hingga hampir melupakan bocah kecil yang menoleh kanan kiri karena tak paham akan situasi di depannya. “MBAK FER.... MBAAKKK.... TOLONGIN !!” teriak Ferdi memecah kepanikan. Dipapahnya tubuh calon istrinya perlahan keluar dari mobil, menyadari M