“Mereka … apa?” Dean membalikkan badan dan menatap Zea lekat-lekat. “Untuk menjadi seorang pembunuh bayaran, kami semua dilatih untuk nggak mengenal belas kasihan. Kami juga nggak boleh hamil. Akan sangat merepotkan karena tugas kita teramat busuk. Becinta dengan sembarang lelaki demi penyamaran dan tentu saja kami nggak boleh hamil. Itu sangat berbahaya dan bisa menghambat tugas kita.” “Mereka … mengangkat semua rahim wanita yang direkrut? Termasuk mereka yang tadi membantu kita?” tanya Dean tak percaya. Zea mengangguk. “Mereka semua. Hidup kita sudah nggak sempurna sebagai perempuan. Karena pada dasarnya kita juga nggak punya masa depan. Belum pernah ada anggota yang berhasil hidup sampai tua. Rata-rata meninggal karena menunaikan tugas atau dihilangkan oleh organisasi. Aku nggak ta