Kisah haru yang terdengar di telinga Rana membuat hatinya berkobar. Seperti kayu yang disiram minyak tanah. Korek api itu seakan telah menyala. Rana menggenggam janji dengan penuh tekad yang menggema dalam ingatannya. Para pekerja paksa itu telah membuka matanya, saat malam membungkus mimpi yang menghiasi tidurnya. Semalam suntuk Rana terjaga. Sama sekali dia tak menghiraukan rasa letih yang menghinggapi. Rasa marah yang terpendam itu membuatnya tak mudah untuk menikmati larutnya malam dengan tidur yang panjang. “Bangun...banguuuun!!!” Suara Bang Jali membuka pintu kamar. Rana yang menatap penuh kebencian. Para wanita pekerja paksa itu pun segera bersiap untuk kembali ke jalanan. Rana yang masih duduk di sudut kamar tetap terdiam dengan tatapan tajam. Bang Jali mendekat ke arah Rana. Sek