bc

Pelet

book_age12+
761
IKUTI
5.6K
BACA
love-triangle
dare to love and hate
single mother
female lead
city
regency
sword-and-sorcery
first love
secrets
lonely
like
intro-logo
Uraian

Jika cinta hanya untuk mereka yang cantik dan tampan?

Jika cinta hanya untuk mereka yang kaya?

dan jika Cinta hanya untuk mereka yang punya rasa sama? Lalu bagaimana dengan Rana?

Wanita buruk rupa yang ingin merasa dicintai laki-laki. Harus rela tersakiti dengan cibiran karena buruk rupanya. Mata juling dan sedikit tompel hitam membuat cinta tak pernah hadir dalam hidupnya. Memendam sakit karena cinta yang selalu merobek hati, menyayat luka dan membuat air mata basah dalam kulit. Mantra Pelet pun tersajikan agar Rana bisa membuat Bowo terlena, satu laki-laki yang paling dicintai, bertekuk lutut dan membalas cintanya. Lalu akankah cinta karena pelet ini bisa selalu bersemayam selamanya?

chap-preview
Pratinjau gratis
Prolog
Lebih baik mati, Rana menentang Tuhannya. Usaha bunuh diri dengan melukai nadinya sering kali dilakukan, karena hinaan yang selalu mampir dalam benaknya. Jeritan pilu mengaung membahana menembus cakrawala, membelah hawa panas yang menampar keras, membuat Rana menangis dengan sejuta sakit hati yang dirasa. Hari-hari Gadis yang sudah beranjak dewasa itu sungguh pahit, serasa meminum kopi tanpa gula setiap hari. Cinta hanyalah ilusi Hati Rana kosong tanpa seseorang yang berarti, dia bisa mencintai tapi tak bisa untuk dicintai. Penolakan-penolakan itu seperti duri yang menusuk jari. Mata kirinya yang juling dan tak bisa berfungsi seolah membuatnya ingin membunuh semua laki-laki yang mencacinya. “Mata juling, mana ada laki-laki yang mau denganmu?” “Lama-lama pasti jadi perawan tua” “Punya mata satu gak bakalan laku” “hahaha” Cibiran bertubi-tubi Rana dengar, dia ingin merobek setiap mulut sampah yang berkeliaran di depannya, hinaan berkelimat dalam dendam yang tak kunjung padam. Tangan Rana mengepal erat dan sejurus ingin menghantam laki-laki yang tak berperasaan, seperti batu besar dilemparkan tepat ke wajah Rana. Mengutuk sang Tuhan dengan segala kemarahan, ketidakadilan membuatnya larut dalam nestapa, merintih di setiap malam dalam keheningan, pun menangis dalam derai hujan yang tak terdengar. Cermin berbentuk hati yang tertempel di tembok bambu hancur berkeping-keping. Kebenciannya pada benda yang tak bisa berbohong itu melebihi marahnya pada mulut laki-laki jahannam baginya. Jika Tuhan adil, kenapa aku harus diberi wajah buruk seperti ini? Jika Tuhan adil kenapa aku tak pernah diberi kebahagiaan? Jika Tuhan adil kenapa aku harus terus disakiti? Jika Tuhan adil, kenapa aku tidak tercipta sama seperti wanita pada umumnya? Rana terus menggerutu dalam malam yang tiada berbulan, dia tertidur dalam perasaan yang sangat menyiksa. Seorang nenek tua hadir tanpa diminta, membawa sebuah mantra untuk memperbaiki nasibnya.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

HYPER!

read
573.7K
bc

Rewind Our Time

read
164.1K
bc

MENGGENGGAM JANJI

read
478.6K
bc

T E A R S

read
314.6K
bc

Because Alana ( 21+)

read
362.2K
bc

Istri Muda

read
394.1K
bc

Love Me or Not | INDONESIA

read
548.6K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook