Part 55 - Sebuah Cerita

1727 Kata

    Si Mbah terduduk kaku. Melihat lelaki yang telah berdiri di depannya itu. Si Mbah terdiam. Matanya memancar sebuah kebencian teramat sangat. Sama sekali si Mbah tak segera menyuruh laki-laki itu masuk ke dalam rumahnya. Laki-laki itu adalah pak Kamal. Dia bermaksud untuk mencari kabar tentang Rana. Memastikan keadaannya. Pak Kamal yakin bila nenek yang berdiri di depannya ini adalah nenek Rana. Tapi sayang, apa yang diinginkannya itu tak terpenuhi.     Mata si Mbah melotot, guratan kekesalan menerpa. Kedua tangannya mengepal. Pak Kamal tetap saja terdiam dan memandang si Mbah tanpa lepas. Pak Kamal kemudian mengulurkan tangannya untuk bersalaman. Tapi si Mbah menampiknya. Tak sudi dia membalas uluran tangan dari pak Kamal. Si Mbah membalikkan badannya. Dia tak ingin melihat pak Kamal

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN