Cinta bagaikan anyelir yang berhembus tiada putusnya, menjelma dalam sebuah kebahagiaan yang selalu mengisi relung hati. Manis madu tak semanis cinta, wangi bunga mawar tak semerbak cinta, pun indahnya cahaya rembulan tak seindah senyum dari cinta itu sendiri. Rana telah benar-benar menikmati cintanya pada laki-laki yang menjadi prioritas utamanya. Kabar rencana pernikahan itu sudah terdengar di penjuru kampung. Banyak dari warga bertanya-tanya tentang hubungan Rana dan Bowo. Tak terkecuali Joko, laki-laki yang sempat takluk karena pelet Rana itu pun merasa ada sesuatu yang aneh pada orang yang sangat dibencinya itu. Sinar mentari memancar, memberikan kehangatan pada setiap insan pagi ini. Joko berjalan melewati ladang-ladang yang terlihat subur tanahnya karena tersiram air hujan