Saat melihat sang anak tak berdaya dunia terasa tak ada nilainya. Bahkan sesuatu yang paling berharga pun tak punya makna apa-apa jika sebatas senyum dari sang anak tak terlihat lagi. Saat ini pak Kamal sedang dilanda keresahan. Anak semata wayangnya tak sadarkan diri, kebingungan menyeliputi. Darah menetes bercucuran tiada henti. Rina tak berdaya. Dengan diselimuti rasa khawatir tak karuan pak Kamal segera membopong Rina , membawanya segera turun dari kamar dan menuju mobilnya. Mak Ijah pun turut serta mengikuti langkah tuannya. Mobil pak Kamal melaju dengan sangat cepat, bahkan di atas rata-rata. Melihat anaknya yang terpejam erat pak Kamal semakin menginjakkan gasnya dengan begitu kencang. Bahkan lampu merah pun tak dihiraukannya. Mobil itu tetap melaju. Tak lama kemudian bang