Part 18 - Pupus

1051 Kata

    Rintik hujan membungkus kota pahlawan penuh dengan air yang mengalir, awan biru tersulap berubah warna menjadi hitam pekat, suara yang begitu riuh bersahutan terdengar begitu keras di atas genteng rumah Rina. Dia masih terbungkus selimut tebal bermotif mawar merah, matanya terpejam dengan sangat lelap. Suara guntur menyambar, Rina membuka matanya dan segera menatap ke arah jendela kamar. Dilihatnya hujan yang datang, membasahi hamparan hijau di tamannya. Rumput dan bunga-bunga itu seakan bergoyang, menikmati euforia setelah hujan lama tak menyapanya.     Rina berbalik badan, melihat seluruh sudut kamarnya marasa ada sesuatu yang mengganjal hatinya. Teringat akan kekasihnya yang kini telah berubah tak menghiraukannya. Diambilnya telepon genggam dan sejurus langsung menghubungi Bowo. Ke

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN