Mobil berderet terhenti, bunyi klakson terdengar saling bersahutan. Rana masih berdiri dalam rasa yang kian menakutkan. Preman itu semakin dekat menuju ke arahnya. Jika Rana berlari lagi dia meyakini kalau usahanya pasti akan gagal. Kakinya sudah lelah dan tenaganya pun tak tersisa banyak. Rana segera mengambil langkah. Mengetuk pintu kaca mobil yang berada di depannya itu. Laki-laki yang berwibawa itu pun mempersilahkan Rana untuk masuk ke dalam mobilnya. Saat Bang Kojak terlihat dari pandangan mata Rana. Segera dia masuk ke dalam mobil dan meminta pemilik mobil untuk segera melajukan mobilnya. Rasa takut sedikit demi sedikit seakan luntur. Nyawa Rana adalah hal yang paling berharga saat ini. meski usahanya dalam melarikan diri tak semudah yang diinginkan. Tapi kini Rana seolah bi