Chapt 41. Having Lunch Together

1703 Kata

            Eshal membelalakkan matanya saat Arash menyentuh tangan kanannya, lalu mengecupnya tanpa peduli jika banyak pasang mata kini mengawasi mereka. ‘Kau gila, Arash!’ bathin Eshal menarik panjang napasnya.             Arash menahan senyum di kedua sudut bibirnya. Bagaimana mungkin dia melepas pandangannya dari ekspresi lucu Eshal saat ini, pikirnya lagi. “Kumohon jangan marah. Maaf sudah membuatmu lama menunggu,” ujar Arash masih dengan suara sangat lembutnya.             Eshal berusaha menarik tangan kanannya tanpa membuat gerakan tiba-tiba. “Arash, kau harus lihat keadaan! Apa-apaan kau ini!” ketus Eshal bergumam sepelan mungkin.             Arash melempar pandangannya ke arah lain. Dia tidak peduli dengan ucapan Eshal barusan.             Dia menyematkan jemari kirinya, me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN