Karena tidak mendapat sahutan, Bastian kembali berjalan mondar-mandir, hingga mata elangnya menemukan sebuah plastik makanan di depan pintu. Bastian membungkukkan tvbuhnya dan memeriksa makanan itu, ternyata masih hangat. “Hmm…ini masih panas, berarti orangnya ada di dalam? Atua jangan-jangan dia sengaja gak masuk sekolah karena ingin bermalas-malasan dengan pria yang berselingkuh itu?” Gumam Bastian lagi membuatnya mundur beberapa langkah. Tangagnnya yang tadi sudah memegang handle pintu-pun dia urungkan. ”Apa jadinya, jika aku mendatangi dia dan ternyata dia sedang bermesraan dengan pria lain? Tidak! Aku tidak mungkin menjatuhkan harga diriku…” gumamnya, lalu Bastian memutar tubvhnya dan berjalan menuruni tangga. Tanpa sengaja dia berpapasan dengan pria yang dia kenal. Tentu saja pria