Keesokan harinya, Shania baru saja memasuki ruang kelas dan duduk di meja guru seperti biasa. Tapi tiba-tiba ponselnya bergetar, membuatnya meraih ponsel itu dan tersenyum manis menatap layar ponsel, pemandangan itu juga tertangkap oleh mata elang milik siswa yang duduk di belakang dengan tangan di perban. Matanya menatap tajam kearah sang guru dengan wajah menegang, terlebih ketika sang guru justru memilih meninggalkan kelas. ”Halo, Bal…” ”Kamu kemana aja, sih, Sayang? Kenapa kamu susah banget di hubungi?” Tanya suara di seberang. Membuat Shania menarik nafasnya perlahan. Dia merasa malu dengan pria yang sudah satu tahun ini dekat dengannya, karena kini dirinya sudah tidak suci lagi. ”Hmm…aku lagi sibuk kerja sampingan, Bal. Kamu dimana ini? Kok suara ribut banget?” Tanyanya basa-basi,