Satu jam kemudian, Dinar dan Seira telah menjelaskan pada Kirana apa yang mereka bicarakan. Bagian mengoloknya di-skip demi keselamatan diri sendiri. Mereka berdua kelihatan senang sekali, bersemangat berniat perayaan atas kehamilan Kirana. Akan tetapi, ekspresi wajah Kirana tidak menunjukkan kegirangan. Lebih seperti orang yang syok dan kebingungan. Padahal Kirana sudah berusaha sangat lama untuk mendapatkan momongan, tetapi saat dia telah memilikinya, entah kenapa dia tak bisa merasa bahagia. Mungkin karena waktunya yang tidak tepat, atau sebenarnya dia belum benar-benar siap menerima kehadiran anak itu. Perlahan Kirana mengangkat kepalanya, menatap pada Dinar yang asyik menari kegirangan bareng Seira. Melihat mereka, Kirana merasa bersalah. Mereka berbahagia untuknya, tapi dia tidak