Seira menyeringai dengan tampang tak berdosa. Main muncul saja di depan rumah orang malam-malam kayak anak terlantar. Kirana putar mata malas melihat tingkahnya. Padahal satu kata pun belum keluar dari mulut Seira. “Ehehe! Aku kabur dari rumah. Numpang bentar dong,” ujar Seira kemudian. Sudah Kirana duga. Penyakit lama kambuh lagi. Iya kalau mereka masih gadis, Kirana mah langsung terima tanpa pikir panjang. Sekarang keadaan sudah berbeda. Mereka sudah menikah, tak bisa lagi menyelesaikan segalanya dengan cara seperti ini. “Nggak! Pulang sana! Main kabur gitu nggak menyelesaikan apa pun, Seira.” “Biarin! Kamu juga sama aja!” “Nggak mau tahu! Pulang saja!” Kirana bersedekap, menghalangi pintu agar Seira tak menerobos masuk. Kasihan Elard, punya istri tingkah tak pernah bisa dewasa.