Sisilia melepas karet yang terikat di lengannya. Dia membantu Ren memindahkan tubuh Ambrosio ke ranjang perawatan. Dengan sigap Ren memasang peralatan monitor kondisi vital di tubuh Ambrosio. Suhu tubuhnya tinggi, mencapai 40°C. Tekanan darahnya mencapai 200 mmHg. Kelopak mata Ambrosio bergerak-gerak dan tubuhnya gemetaran. "Gila, ini di luar dugaanku," gumam Sisilia. Dia meraba tubuh suaminya yang basah kuyup oleh keringat. Dia menyingkirkan mantel Ambrosio lalu mengambil handuk untuk mengelap wajah dan tubuhnya. "Haruskan aku menstabilkannya?" tanya Ren. Sebagai dokter, ia pun merasa perlu minta pendapat Sisilia karena ia tidak tahu apakah obat-obatan bisa mempengaruhi kerja darah abadi. "Uhmmm ...." "Apa maksudmu dengan uhmm itu, Sisilia? Kau tahu efek darah abadi akan begini. Untun