Oh, usia biologisnya bertambah muda, kelakuannya juga? Sisilia semakin jengah. Dia menyikut Ambrosio, berdiri dan berlagak membereskan mejanya. "Sudah cukup hari ini percobaannya, Ambrosio, kau boleh pulang." Ambrosio menggaruk tengkuknya, tidak tahu harus berbuat apa. Rayuannya tidak mempan. Akhirnya, ia mengeluarkan jurus terakhir. Harapan satu-satunya. "Aku ingin pulang, tetapi ada seseorang yang akan sangat marah jika tidak melihatmu. Anak kita, Tetsuya." Sisilia terdiam sejenak. Ambrosio duduk di meja dan melongok wajahnya. Jemarinya meraih punggung tangan Sisilia. "Anak kita sangat perasa. Dalam hal ini, ia pun mengalami kegundahan sama seperti kita. Aku tidak bisa memperbaiki apa yang telah kurusak, tetapi mari kita bertahan agar tidak membuat kondisi ini lebih buruk untuk Tetsuya