Nicko duduk termenung di depan apartemennya, di bawah rerintikan hujan. Ia pulang dari tadi, tapi masih enggan memasuki apartemennya. Ada sesuatu yang amat berat yang sedang dipikirkannya beberapa hari ini. "Mau tidak mau, kau harus segera ke Singapura dalam waktu dekat ini. Karena di sana, benar-benar membutuhkan arsitek yang lumayan banyak. Proyeknya juga agak berat, jadi mungkin kau akan pergi agak lama di sana." "Kenapa tidak Candra saja, Pak?" "Kau tahu, Candra sibuk mengurus proyek lokal. Aku tahu, kau sangat sibuk di sini. Tapi, proyek ini lebih penting dari laporan sementara." Nicko terus saja memikirkan akan perintah pak Krisna beberapa hari lalu, untuknya. Hal itu, lumayan membuat Nicko berpikir cukup rumit. Bukan laporan kantor yang membuatnya berat, tapi meninggalkan istri