bc

Mengambil Istriku Kembali

book_age18+
2.0K
IKUTI
16.6K
BACA
love-triangle
HE
kickass heroine
decisive
sweet
bxg
office/work place
like
intro-logo
Uraian

Sebuah perceraian membuat Nicko Arkana, menduda selama lima tahun. Karena kesalahpahaman dan sifat yang belum matang, ia membuat Rhea Lavanya, sang mantan istri pergi meninggalkannya.

.

Siapa yang menyangka takdir mempertemukan mereka kembali? Mereka yang sama-sama ber-profesi sebagai arsitek, harus mengerjakan proyek bersama, dan menjadi rekan kerja.

.

Seiring berjalannya waktu, Nicko mulai menyadari. Bukan perceraian yang membuat hidupnya hampa, melainkan kehilangan Rhea. Inilah kesempatan Nicko, untuk menebus luka yang pernah ia buat pada Rhea, lima tahun lalu.

.

Namun, Rhea yang sekarang, bukan lagi perempuan yang lemah dan pemalu seperti dulu. Rhea lebih tegas dan kukuh dalam pekerjaan, maupun perasaannya. Berhasilkah Nicko mengambil kembali hati Rhea?

.

Follow me on i********: : @N.ayuhapsary

chap-preview
Pratinjau gratis
Pertemuan Setelah Lima Tahun
"Kamu benar-benar seperti buku yang tertutup." Setelah lima tahun berlalu, kalimat tersebut muncul kembali hari ini. Terlintas begitu saja di kepala Nicko. Saat ia melihat Rhea berdiri di depannya. "Kenalkan, ini adalah Miss Rhea. Arsitek perempuan yang akan menemanimu di Thailand mulai hari ini," kata seorang pria berkebangsaan Thailand pada Nicko. "Kamu bebas. Mulai sekarang, tidak perlu lagi memaksakan hatimu untuk membalas perasaanku." Suara Rhea kembali terlintas mengisi kepala Nicko. Entah kenapa sekarang terdengar sangat jelas, meski itu sudah menjadi memori lima tahun lalu. Seolah-olah, Rhea sedang berkata padanya sekarang. Nicko yang memang tidak pandai berekspresi itu, hanya diam melihat Rhea tepat berdiri di depannya. Ia tidak menduga jika arsitek perempuan dari Indonesia yang dikirim untuk membantunya di Thailand, adalah Rhea. Sedangkan, Rhea sendiri juga nampak terkejut melihat Nicko. "Miss, aku tinggal sebentar ya," ujar laki-laki Thailand tadi pada Rhea. "Karena kalian sama-sama dari Indonesia, silahkan kalian saling memperkenalkan diri masing-masing dan mengobrol," lanjutnya, dalam bahasa Inggris. Setelah berpamitan, pria Thailand tadi berjalan pergi menjauh. Saat ini, Nicko dan Rhea berdiri berhadapan dengan suasana sangat canggung. Meski di sekitar mereka banyak orang, tapi rasanya hanya mereka sendiri yang berada di tempat itu. "Aku akan mengantarmu melihat-lihat sebentar," kata Nicko pada Rhea. Rhea hanya menganggukkan kepala satu kali. Nicko kemudian berjalan ke arah sudut bangunan. Rhea mengikutinya, hingga mereka sampai di tempat yang diinginkan Nicko. "Di sana adalah sudut utama pada proyek ini. Karena proyek kita sedang ada di mall, kita membutuhkan waktu yang sangat singkat untuk menyelesaikannya. Dari sana ...." Nicko menggambarkan ulasan pekerjaannya secara terperinci. Rhea hanya diam mendengarkan sambil memperhatikan. Sesekali ia mengangguk-anggukkan kepala tanda mengerti. "Aku tahu. Terima kasih," kata Rhea singkat. Rhea lalu mencatat sesuatu di buku kecilnya. Nicko memperhatikannya. "Bagaimana kamu bisa datang ke Thailand?" tanya Nicko. Menghentikan aktivitas mencatat Rhea sejenak. "Memangnya kenapa aku tidak bisa?" balas Rhea dingin. Nicko sedikit tercekat atas jawaban dingin Rhea itu. Kemudian ia tersenyum kecil. "Maksudku, dari berbagai perusahaan, kamu yang terpilih." "Perusahaan tempatku bekerja, memberikan essay. Karena saat itu, nilaiku yang paling bagus, jadi aku yang dikirim ke Thailand untuk dokumentasi dan belajar," jawab Rhea. Nicko gantian mengangguk-anggukkan kepala. "Jadi, apa yang kamu kerjakan selama beberapa tahun ini?" "Setelah lulus, aku langsung meneruskan program S2-ku, dan menyelesaikannya. Barulah aku bekerja." "Kamu, bekerja di mana sekarang?" "PT. Xena Abadi," jawab Rhea. "PT. Xena Abadi?!" ulang Nicko. "Aku cukup dekat dengan Bu Wanda, kepala manajer di sana. Jadi, kamu bekerja di Xena selama ini?!" "Hm ... mm ...." Rhea menganggukkan kepala lagi. "Kenapa kamu tidak memberitahuku?" "Untuk apa aku memberitahumu?" Rhea balik bertanya dengan suara pelan. "Kenapa kamu tidak bekerja di PT. Baeda saja? Kamu tahu kan, aku bekerja di sana? Apa, jangan-jangan kamu sedang menghindariku?" "Tentu saja tidak!" jawab Rhea cepat. "PT. Xena, juga adalah salah satu perusahaan Internasional terbaik dalam arsitektur. Lagi pula, untuk apa aku menghindarimu?" Rhea memutar kedua bola matanya dengan malas. Nicko masih memperhatikan Rhea. Rhea pun sadar saat Nicko memandanginya. Ia juga membalas pandangan Nicko. Rhea kemudian menghela nafasnya. "Kalau tidak ada sesuatu yang ditanyakan lagi, apa aku bisa mulai bekerja sekarang?" tanya Rhea setengah memberikan kalimat pinta. "Wah, kamu sudah banyak berubah. Kamu mengambil jurusan yang paling susah. Sekarang, kamu menjadi tidak ramah. Juga, lebih galak dari sebelumnya." "Setiap orang pasti berubah. Apa lagi, lima tahun itu tidak sebentar," jawab Rhea lagi dengan nada datar. Nicko lagi-lagi hanya menyunggingkan satu senyum tipisnya. "Baiklah. Aku rasa cukup. Sekarang, kamu bisa mulai bekerja. Kita selesai jam empat sore. Benar katamu. Fokus dan konsentrasi itu juga penting. Kalau begitu, aku tinggal dulu. Kalau butuh apa-apa, panggil saja aku." Nicko kemudian berbalik dari Rhea. Ia berjalan ke arah laki-laki Thailand yang membawa Rhea tadi. Nicko juga ingin kembali untuk fokus bekerja. "Path! Berikan itu padaku," kata Nicko meminta lembar kertas yang dibawa laki-laki Thailand yang menyambut Rhea tadi. Path memberikan kertas yang dibawanya. "Jadi, dari PT. Xena mengirim seorang arsitek perempuan?" tanya Path. "Ya." Nicko menganggukkan kepala satu kali. "Sepertinya gadis yang energik. Dia kelihatan masih muda, dan sangat cantik. Tapi mungkin saja, usianya sudah tidak muda lagi. Sekarang, banyak sekali wajah dan usia yang menipu, kan?" Path memperhatikan Rhea yang sedang bekerja. "Dia masih dua puluh delapan tahun. Dan dia ke sini karena memang pilihan dari perusahaannya," ujar Nicko. Path langsung menoleh ke arah Nicko cepat dengan ekspresi setengah terkejut. "Kau, tadi mengobrol sampai ke sana?!" "Apa?" "Aku kira, kau hanya mengucapkan selamat datang dan bertanya soal pekerjaan. Tidak tahunya, obrolan kalian lumayan intim juga? Bahkan, kau sampai tahu umurnya. Apa jangan-jangan, kau tertarik pada pandangan pertama?" "Bukan begitu. Aku ...." "Aku dukung. Dia sepertinya cocok denganmu." Path memotong kalimat Nicko seraya menepuk pundak Nicko. "Aku pikir kita akan cocok. Tapi, ternyata itu mustahil." "Hei! Apa yang sedang kau pikirkan?! Kenapa malah melamun?" tanya Path pada Nicko. Membuat Nicko terhenyak dan sadar. Baru saja, suara Rhea kembali mengisi kepalanya. Nicko bingung kenapa ia jadi sering teringat kalimat Rhea padanya? "Sepertinya kau sudah jatuh hati ya? Aku bisa mengerti, karena dia gadis muda yang cantik. Tapi, sekarang waktunya bekerja. Kau, harus fokus pada pekerjaanmu dulu," ujar Path lagi. Kemudian, ia berlalu pergi meninggalkan Nicko. Nicko lalu melihat ke arah Rhea. Dari jarak yang tidak terlalu jauh, Rhea yang sedang mengenakan baju arsitek itu, sedang mencatat di kertas kecilnya. Nicko memperhatikannya. Tepat waktu itu, Rhea yang merasa Nicko sedang melihatnya, juga menoleh ke arah Nicko. Mereka saling tatap sebentar. Kemudian, Rhea segera memalingkan pandangan kembali, dan fokus pada pekerjaannya lagi. Nicko kembali tersenyum kecil melihatnya. Rhea lima tahun lalu, memang benar-benar berbeda dengan Rhea sekarang. Tampilannya, sikapnya dan cara berpikirnya. Dulu, Rhea adalah perempuan yang lembut, tapi sepertinya sekarang tidak lagi. Mendadak, kepala Nicko kembali muncul hal yang membuatnya menjadi tidak nyaman. Lima tahun lalu mereka berpisah. Meskipun, dalam perpisahan itu, mereka tidak berselisih ataupun bertengkar, dan kelihatan baik-baik saja. Tapi, itu tetap hal yang tidak menyenangkan. Satu kalimat Rhea yang tidak pernah Nicko lupakan saat mereka akan berpisah. Masih sangat membekas di ingatan Nicko sampai sekarang. Yang menjadikan pertemuan terakhir dengan Rhea selama lima tahun lalu. "Kita bercerai saja."

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Siap, Mas Bos!

read
17.9K
bc

My Secret Little Wife

read
113.3K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
216.3K
bc

Tentang Cinta Kita

read
198.4K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
4.5K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
16.3K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook