Nicko menepuk kedua tangannya satu kali. Bersamaan dengan itu, ia menjauhkan wajah dan badannya dari komputer. Setelah itu, ia meregangkan semua otot dan sendinya yang kaku. Nicko sudah mengerjakan proyek Singapura ini, lebih cepat dari perkiraannya. Tinggal menunggu hari saja, dan semuanya sudah selesai. Bahkan, Nicko saat ini sudah langsung memesan tiket pesawat, untuk perjalanan ke Indonesia yang dijadwalkan beberapa hari ke depan. "Nick? Aku pulang dulu!" pamit Edmund pada Nicko. Membuat Nicko menoleh ke arahnya. "Ya. Hati-hati!" Nicko melambaikan tangan pada teman sekaligus pimpinannya di Singapura ini. "Bersantailah sedikit, karena sebentar lagi kau bisa bertemu dengan istrimu!" seru Edmund. Nicko hanya diam tersenyum menanggapi kalimat Edmund padanya. Ia kembali melambaikan