Rhea membuka kedua matanya lamat-lamat, dengan perlahan. Ia mengumpulkan kesadarannya. Rhea yang baru bangun tidur, melihat sekitar. Nampak kosong dan sunyi. Rhea lalu perlahan bangun untuk duduk. Di sana, ia melihat seisi ruangan kamarnya. Juga, di samping tempat tidurnya. Kosong. Nicko ada di Singapura, sesuai rencana proyek yang tengah ditentukan. Keberangkatan Nicko, sudah sejak tiga bulan yang lalu. Sehingga selama tiga bulan terakhir, Rhea hanya sendirian di apartemen mereka. Apartemennya nampak sepi. Tapi, sebenarnya hati Rhea yang lebih sepi lagi. Hari-hari, Rhea jalani dengan terus memikirkan suaminya. Rhea lalu mengambil ponsel yang ia letakkan di meja kecil dekat ranjangnya. Ia membuka layar, untuk mengecek. Kosong, tidak ada panggilan atau pesan sama sekali. Rhea lalu m