Kekhawatiran Rhea

1104 Kata

Posisi masih sama. Rhea merasa berdebar-debar, di pelukan Nicko. Kali ini, bukan saja tubuh Rhea yang terasa hangat. Tapi, hatinya pun perlahan mulai mengikuti. Detak jantung untuk Nicko, kini mulai berfungsi dengan baik lagi, setelah sekian lama. Di dalam suasana yang amat gelap itu, seharusnya Rhea takut. Tapi, ia justru merasa nyaman berada di sana. Justru Rhea ingin berlama-lama di sana. "Rhe? Kenapa kamu diam saja? Kamu tidak apa-apa kan? Jawab aku!" ujar Nicko pada suasana yang gelap itu. "Ah! Iya. Aku tidak apa-apa!" Rhea segera mendorong Nicko menjauh darinya. Sebenarnya, dengan terpaksa. Rhea lalu melihat ke arah bawah. Karena saat kejadian lampu jatuh tadi, ia yang masih berbicara dengan Lukas, menjatuhkan ponselnya. Tentu saja, panggilan masih terhubung. Rhea segera meng

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN