Sepulang dari menyerahkan design rancangannya, sore itu Duta langsung ke apartemennya. Waktunya pas sekali, saat ini Sadin pasti sedang dalam perjalanan juga. Melihat pedagang buah-buahan di pinggir jalan, Duta mampir untuk membeli buah apel dan strawberry. Duta ingat sekali, itu buah kesukaan Sadin. Duta sengaja tak langsung masuk. Demi kenyamanan Sadin, Duta memencet bel. Beberapa kali memencat, dan setelah menunggu beberapa lama pintu tak kunjung terbuka. Apa mereka belum pulang? Padahal sudah jam lima lewat. Duta baru saja mengeluarkan ponselnya, hendak menelpon Sadin, tepat ketika Duta menyadari yang ditunggu sedang berjalan ke arahnya. Duta memasukkan ponsel ke dalam celana hitam berbahan kain yang dipakainya, lalu menjual murah senyum terbaiknya. "Baru saja mau telfon, kenapa baru