Arsen menoleh ke arah ponselnya yang bergetar. Panggilan dari Alexander itu telah membuyarkan konsentrasinya. Arsen merebahkan kepalanya ke sandaran kursi. Pria itu memejamkan matanya sejenak karena rasa lelah yang menghampirinya. Sebelah tangannya menggeser tombol yang berwarna hijau di layar ponselnya. “Turun ke klinik sekarang, istri kamu pingsan.” Ucapan Alex di seberang sana membuat Arsen terkejut. Berbagai spekulasi muncul secara tiba-tiba di benaknya. “Apa yang terjadi?” tanya Arsen dengan tubuh yang bergetar. Wajahnya memucat mendengar istrinya pingsan. “Nanti saja ceritanya. Dia kritis dan masih belum sadar.” Alex tidak bisa menjelaskan semuanya jika melalui sambungan telepon seperti sekarang. “Cepatlah kesini!” ucap Alex dengan pandangan mata yang menatap lurus ke arah tempa