Dilain tempat, Arsen meraih ponselnya untuk menghubungi asisten pribadinya. “Dimana, Lex?” tanya Arsen saat panggilan sudah terhubung. “Di depan kantor. Aku lagi memesan makanan, mau makan apa siang ini?” jawab Alex dengan cepat. “Seperti biasa saja, jangan lupa lebihkan untuk Bianca sekalian,” sahut Arsen. “Baiklah!” Alex menjawab dengan patuh. “Apa masih lama?” Arsen bertanya kembali. “Sudah selesai, kok. Ada apa? Aku akan langsung ke atas.” “Mampir di tempat Gilang sebelum ke atas. Bianca dari tadi belum kembali. Aku takut terjadi sesuatu dengannya karena kesehatannya masih belum pulih,” ucap Arsen dengan suara yang bergetar. Perasaannya tiba-tiba saja tidak enak karena sudah lebih dari satu jam Bianca keluar dari ruangannya. Rasanya jika hanya pergi memfoto copy tidak akan mungk