Anak kelas berbeda belum menyudahi acara main hujan-hujanannya, malah menambah permainan mereka menjadi beberapa ronde. Jaya yang menyuruh mereka untuk bergegas membersihkan diri dan mengganti seragam jadi terkena omelan teman-temannya yang tidak setuju. “Jangan bubar dulu elah, tanggung kalau gak nambah satu ronde.” Wawan mengutarakan ketidaksetujuannya membuat Jaya yang hendak melangkah ke pinggir lapangan jadi melengos saja. Mau tidak mau kembali bermain, bukannya tidak kuasa mengatur teman-temannya. Hanya saja, Jaya merasa harus menuruti mereka hari ini. Ada perasaan aneh yang ia rasakan, seperti teman-temannya sengaja memutuskan untuk bermain kekanak-kanakan seperti ini agar menyembunyikan kesedihan mereka. “Iya, Jaya … mendingan lanjut main aja. Kalau pun, kita bubar se