Terperangkap

1270 Kata

Aku menyuarakan keberatan dengan pilihan restoran Bara. Ini terkesan seperti aku akan dilamar saja olehnya. Pasalnya suasana saat ini benar-benar romantis dan menyenangkan. Kalau datang bersama orang terkasih, loh, ya. “Bolehkah aku melamarmu?” “Bara, aku ini istri orang.” “Aku rela menunggu jandamu.” Bara mengatakan itu seraya menopang wajahnya dengan kedua tangannya di atas meja. “Jahat sekali.” Aku memukul lengannya sekuat tenagaku dan dia tertawa. Beberapa minggu terakhir aku banyak berkomunikasi dengan Bara, sesekali topik pembicaraan kami menyinggung tentang hubunganku dengan Aa. Aku pasrah menceritakan beberapa part pada Bara, tentang sikap Aa belakangan ini yang seolah menerimaku. Hingga akhirnya Bara memintaku untuk bertemu dengannya. Bara juga memintaku untuk izin pada Aa.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN